Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Awas Mas AHY Deg-degan, Pasukan Moeldoko: Hambalang Jadi Starting Point Kebangkitan Demokrat!

Awas Mas AHY Deg-degan, Pasukan Moeldoko: Hambalang Jadi Starting Point Kebangkitan Demokrat! Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wisma Atlet Hambalang, Bogor, Jawa Barat menjadi starting point kebangkitan Partai Demokrat pimpinan Jenderal Purnawirawan Moeldoko.

Menurut, Sekretaris Jenderal Demokrat Darmizal MS, lokasi yang penah jadi sejarah kasus korupsi itu, menjadi pilihan Partai Demokrat saat menggelar konferensi pers, pada Kamis (25/3/2021).  Baca Juga: Kubu Moeldoko Gelar Konpers di Hambalang, Kubu AHY: Mereka Frustasi

"Kami pilih Hambalang bukan untuk korupsi, tapi untuk maju ke depan membela negara," tegasnya.

Ia juga menuturkan, pihaknya sengaja membuat acara di lokasi itu untuk mengingat sejarah. Menurutnya, saat ini banyak orang hampir lupa bahwa Wisma Atlet Hambalang merupakan saksi sejarah. Proyek untuk lokasi pembibitan atlet-atlet dengan dana besar menjadi ajang korupsi di masa lalu. Baca Juga: Jika Demokrat Kubu Moeldoko Legal, Siap-Siap Hadapi Serangan Kubu SBY-AHY!

"Semoga Hambalang jadi halaman berikutnya dalam penuntasan bongkar kisah sedih masa lalu tersebut," ujar Darmizal.

Penggagas KLB Deli Serdang Max Sopacua menambahkan, Hambalang tempat megaproyek tersebut menjadi awal mula kehancuran Demokrat. 

"Makanya kita kembali ke Hambalang, karena proyek inilah adalah salah satu bagian yang merontokkan elektabilitas Partai Demokrat ketika peristiwa-peristiwa itu terjadi," jelas Max.

Max pun keberatan apabila ia dianggap sebagai perusak Partai Demokrat oleh kubu AHY. Menurut Max, justru kasus korupsi proyek Hambalang inilah yang merusak Partai Demokrat dan menyebabkan perolehan suara partai itu terus turun pada setiap pemilu.

"Ini adalah bagian integral dari sejarah yang menentukan bagaiamana Partai Demokrat itu mulai pelan-pelan turun, dari mulai 20,4 persen menjadi 10,2 persen, dan 7,3 persen, itu berturut turut," kata Max.

Sementara itu, Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat kubu AHY, Herzaky Mahendra Putra, merespon sindiran Demokrat versi KLB Deli Serdang yang menggelar konferensi pers (konpers) di Hambalang, Jawa Barat. Menurut Herzaky apa yang dilakukan Demokrat KLB Deli Serdang dengan menggelar agenda di Hambalang merupakan bentuk rasa frustrasi.

"Partai Demokrat menegaskan bahwa konferensi pers ini merupakan bentuk frustasi dan upaya menutupi rasa malu kepada peserta KLB abal-abal dan khalayak luas. Mereka mau mengalihkan isu dari rentetan kegagalan upaya kebohongan publik yang mereka lakukan selama dua minggu terahir," kata Herzaky dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis 25 Maret 2021.

Herzaky menyebutkan ada beberapa kebohongan yang dilakukan oleh Moeldoko dan rekan-rekan kepada masyarakat. Pertama yakni mereka membutuhkan waktu yang cukup lama untuk melengkapi berkas pendaftaran, padahal semula kubu Moeldoko menyatakan akan segera melengkapi berkas tersebut.

"Pertama, katanya pasca KLB abal-abal akan segera memasukan berkas ke Kemenkumham. Faktanya, butuh waktu lebih dari seminggu untuk mengajukan. Kedua,  laporan Marzuki Alie ke Bareskrim Polri, ditolak. Ketiga, laporan Moeldoko ke Polda Metro Jaya, juga ditolak. Terakhir, gugatan Marzuki Alie dan kawan-kawan ke PN, dicabut karena ketidakyakinan mereka terhadap legal standing," ujar Herzaky.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: