Pandemi Covid-19 telah berlangsung satu tahun telah merubah kebiasaan masyarakat dan perilaku konsumen yang menjadi lebih digital. Kondisi tersebut tentu memberikan peluang seluas-luasnya bagi pelaku bisnis dan brand untuk meningkatkan brand awarenes, brand image, brand choice dan brand recommended secara digital.
Kondisi tersebut telah disadari oleh pelaku brand di Indonesia. Aqua Japan misalnya, memaksimalkan aktivitas digital marketing. Aqua Japan memanfaatkan media sosial untuk mengedukasi customer tentang produk dan kegunaannya. Baca Juga: Garap Pasar Global, Coway Tunjuk BTS Jadi Brand Ambassador
“Dengan strategi digital yang dilakukan, customer yang datang untuk membeli produk rata-rata sudah mengenal produk yang akan dibeli, sehingga ketika datang ke toko tinggal memilih produk yang diinginkan,” ungkap Sapto Adi Putro, selaku Produk Manager Aqua Japan. Baca Juga: Gencarkan Energi Terbarukan, Schneider Electric Diganjar Renewable Energy Markets Asia Awards
Efektifnya digital branding juga disadari oleh brand handle pintu seperti Dekkson. Lucky Nugroho, selaku Marketing Direktor PT Fajar Lerstari Sejati (Dekkson), mengatakan, selama masa pandemi penjualan handle pintu ikut terdampak, untuk memperbaikinya, brand yang memulai bisnisnya sejak tahun 1994 ini memaksimalkan pemasaran digital, termasuk menggunakan media sosial.
“Sebelumnya saya kira baru akan terjadi tahun 2025 untuk menggunakan digital, tapi tidak, ini gara-gara pandemi sangat masif menggunakan teknologi digital,” ujar Lucky.
Media sosial semakin diakui menjadi salah satu sarana promosi digital yang sangat efektif. Untuk memanfaatkannya tidak sedikit brand yang membuat official account untuk brand, yang kemudian memanfaatkannya untuk membuat postingan yang dapat mempengaruhi customer tentang sebuah produk. Brand es krim Aice misalnya, akun instagrammnya memiliki 180 ribu followers dan telah memposting lebih dari 800 konten yang sangat menarik.
Saskia Damanik, Digital Manager Aice Group Holding Pte. Ltd mengatakan, brand yang hadir di Indonesia di awal 2015 itu, untuk memaksimalkan pemasaran digital melalui instagram, di tahun 2019 mulai mengubah inovasi pemasaran dengan menggaet talent di bidangnya untuk memproduksi konten yang menarik.
Konten apa yang akan disuguhkan dan bagaimana membuatnya, Aice menggandeng agency untuk melakukan riset, kemudian melakukan mapping konten, yang bertujuan untuk mencari dan membuat konten yang sesuai dengan permintaan netizen. Dengan demikian konten yang disuguhkan relevan dengan keinginan customer.
Pemasaran digital juga tidak menutup kemungkinan dilakukan oleh produk bangunan, Citicon misalnya, yang dikenal sebagai brand bata ringan, memanfaatkan platform digital seperti instagram, hingga platform webinar untuk memberikan edukasi kepada para pelanggannya, mulai dari end user, distributor dan pemilik toko.
“Kami mengisi dengan edukasi seperti meletakan bata, membagun rumah, selama pandemic kan banyak yang stay at home kami juga mentutorialkan cara mengeset ruangan seperti ruang dapur dan lain-lain,” jelas Dini Sari, Marketing Manager, PT Citicon Nusantara Industries.
Tri Raharjo, CEO TRAS N CO Indonesia, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (26/3/2021), mengatakan, berbagai aktivitas digital yang dilakukan sejumlah brand tersebut menjadi poin penting, bahwa semakin meningkatkan aktvitas digital di kalangan masyarakat menuntut sebuah brand untuk hadir di ranah digital, dan melakukan berbagai strategi untuk meningkatkan brand awarenes di ranah digital. Kuncinya adalah brand harus beradaptasi dengan melakukan promosi di ranah digital, kreatif dalam membuat konten, dan mengembangkan teknologi untuk mempermudah dalam melayani customer.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: