Sindir Sikap Moeldoko ke SBY, Demokrat: Jika Berkuasa, Apa yang Akan Dilakukan ke Jokowi?
Politikus Partai Demokrat, Rachland Nashidik, menyindir sikap Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko, yang tidak tahu terima kasih. Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB abal-abal itu disebut dahulu cium tangan, sekarang menusuk dari belakang.
"Dulu @GeneralMoeldoko cium tangan SBY, menyanjung puji Presiden RI ke-6, yang mengangkatnya jadi KSAD lalu Panglima TNI. Kini, ia menusuk dari belakang, bahkan tegas memfitnah SBY," cuit Rachland seperti dikutip dari lini masa akun Twitternya, @RachlanNashidik, Senin (29/3/2021).
Baca Juga: Moeldoko Buka Suara, Demokrat Kubu AHY: Pasang Kuda-Kuda Mau Cuci Tangan
Bahkan, Rachland tak bisa membayangkan jika Moeldoko menjadi penguasa. Hal yang sama bukan tidak mungkin dilakukannya terhadap Joko Widodo (Jokowi).
"Bayangkan, bila ia berkuasa, apa yang akan ia lakukan pada @Jokowi yang cuma mengangkatnya jadi KSP," tandasnya.
Sebelumnya, Rachland Nashidik memberikan reaksi atas pernyataan Kepala Staf Presiden Moeldoko yang mengaku bersedia menjadi pemimpin Demokrat karena ada situasi khusus dalam perpolitikan nasional, yaitu telah terjadi pertarungan ideologis yang kuat menjelang 2024.
Rachland menilai pernyataan Moeldoko sebagai hinaan terbuka, bukan saja kepada Presiden keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), melainkan juga para kader Partai Demokrat. Dia menegaskan, seluruh kader Partai Demokrat tidak akan diam menyikapi pernyataan Moeldoko. Hal itu disampaikan Rachland melalui akun Twitternya.
"Tuduhan @GeneralMoeldoko seolah ada problem ideologis di Partai Demokrat yang membahayakan NKRI bukan saja hinaan terbuka pada Presiden RI ke-6 tapi juga kepada banyak kader Demokrat yang sudah dan sedang mengabdi di pemerintahan. Seluruh kader Demokrat tidak akan diam!" cuit Rachland seperti dikutip dari lini masa akun Twitternya, @RachlanNashidik, Minggu (28/3/2021).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum