Hingga Akhir Tahun, Bank Neo Commerce Bidik Penyaluran Pembiayaan Rp500 Miliar
PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) melakukan kerja sama dengan penyaluran kredit dengan tiga platform teknologi finansial (fintech), dengan PT Cerita Teknologi Indonesia (Restock.id) sebagai mitra terbarunya. Melalui kerja sama ini, diharapkan dapat mendukung penyaluran pembiayaan sebesar Rp500 miliar yang ditargetkan perseroan hingga akhir tahun.
Direktur Utama Bank Neo Commerce, Tjandra Gunawan mengatakan, di kuartal pertama tahun ini, BNC telah berhasil bekerja sama dengan tiga perusahaan teknologi finansial di Indonesia dengan total penyaluran kredit untuk pelaku UMKM senilai total Rp70 miliar. Hal ini merupakan bentuk komitmen BNC untuk turut serta dalam membantu pemerintah untuk memulihkan roda perekonomian melalui UMKM.
"BNC akan terus aktif untuk mencari mitra lain sekitar 15 hingga 20 mitra lagi khusus untuk kerja sama channeling ini dengan ticket size antara Rp30 miliar hingga Rp50 miliar. Sehingga, sampai akhir tahun 2021, BNC menargetkan akan dapat menyalurkan kredit komersial sebesar Rp500 miliar," ujarnya di Jakarta, Selasa (30/3/2021).
Data yang dihimpun dari Kementerian Koperasi dan UMKM RI menyebutkan bahwa per Maret 2021, terdapat 12 juta UMKM yang telah terhubung ke platform digital dan pemerintah menargetkan sebanyak 30 juta UMKM akan bergabung ke platform digital di tahun 2023.
Sehingga,kerja sama pembiayaan antara BNC dan Restock.id ini terjadi karena adanya kesamaan visi dan keinginan yang sama untuk memajukan usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) di Indonesia.
“BNC melihat potensi dari bisnis mitra kami dan yang lebih penting kami punya kesamaan visi. Bisnis Restock.id sendiri unik dan sangat menarik, jadi kami ingin berkembang dan tumbuh bersama. Saya berharap kedepannya kerja sama ini akan terus berlanjut dan semakin besar sehingga kami dapat lebih luas lagi membantu usaha UMKM di Indonesia,” tutur Tjandra.
Adapun BNC melakukan penyaluran pembiayaan kepada Restock.id sebesar Rp20 miliar dengan tujuan mempermudah pelaku UMKM untuk memperoleh pembiayaan melalui skema jaminan aset maupun inventory.
Senada dengan Tjandra, Farid Andika, Direktur Utama Restock.id menuturkan bahwa pihaknya mengapresiasi dan bangga dapat bekerja sama dengan bank digital terkemuka Bank Neo Commerce.
“Tentu, kami merasa terhormat untuk bisa bekerja sama dengan BNC, kami punya harapan yang sama untuk bisa berkembang bersama dan bisa membantu BNC untuk menyalurkan kredit UMKM kepada pihak-pihak yang berkualitas,” katanya.
Restock.id adalah platform peer-to-peer lending (P2P) di Indonesia yang menghubungkan pelaku UMKM yang membutuhkan pembiayaan untuk mengembangkan usaha dengan kumpulan pemberi pembiayaan yang memiliki dana lebih untuk membiayai usaha tersebut.
Restock.id menyediakan pembiayaan bagi UMKM dengan memanfaatkan aset dan inventori usaha sebagai jaminan. Restock.id bekerja sama dengan beberapa warehouse untuk menyalurkan pinjaman bagi perusahaan-perusahaan yang menaruh inventarisnya di warehouse tersebut.
Sebagai informasi, Bank Neo Commerce, yang sebelumnya dikenal sebagai Bank Yudha Bhakti, merupakan bank nasional yang telah berkiprah selama 30 tahun di dunia perbankan di Indonesia. Sejak tahun 2019, Akulaku mulai menjadi pemegang saham Bank Neo Commerce (BBYB), dan di tahun 2020, Bank Neo Commerce bertransformasi menjadi bank digital, dimulai dengan pergantian nama bank dan juga dikukuhkannya Bank Neo Commerce menjadi Bank BUKU II oleh Otoritas Jasa keuangan (OJK).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman