Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Media AS Buka-bukaan, Ucap Cara Terjadinya Ledakan Fasilitas Nuklir Iran

Media AS Buka-bukaan, Ucap Cara Terjadinya Ledakan Fasilitas Nuklir Iran Kredit Foto: Unsplash/Sepehr Aleagha
Warta Ekonomi, New York -

Ledakan yang menyebabkan pemadaman listrik di fasilitas nuklir Natanz, Iran, pada Minggu dini hari dipicu oleh alat peledak yang diaktifkan dari jarak jauh. Itu merupakan laporan New York Times (NYT) hari Selasa yang mengutip sumber intelijen.

Media Israel, Channel 13, juga menerbitkan laporan serupa yang menyatakan sebuah alat peledak ditempatkan di dekat jalur listrik utama dan diledakkan pada dini hari yang menyebabkan seluruh fasilitas nuklir berhenti berfungsi.

Baca Juga: AS Bantah Terlibat dalam Insiden Terorisme Nuklir di Fasilitas Natanz Iran

Untuk sementara ini, Iran tidak mengakui rincian laporan media AS dan Israel tersebut. Meski demikian, para pejabat Teheran menuduh Israel sebagai pelaku sabotase di fasilitas pengayaan uranium tersebut.

Mantan Kepala Organisasi Energi Atom (AEOI) Iran, Fereydoon Abbasi-Davani, mengakui kehebatan dari skema sabotase tersebut.

“Skema musuh sangat bagus. Saya melihatnya dari sudut pandang ilmiah. Mereka memikirkannya, menggunakan ahli mereka dan merencanakan ledakan sedemikian rupa sehingga listrik utama dan kabel listrik akan rusak," kata Abbasi-Davani kepada stasiun televisi pemerintah Iran.

Menurut media berbahasa Ibrani, Maariv, sumber-sumber intelijen memperkirakan akan memakan waktu berbulan-bulan sebelum Iran memperbaiki kerusakan tersebut.

Wakil Presiden Iran Eshaq Jahangiri telah mengatakan bahwa orang-orang harus bertanggung jawab atas perlindungan Natanz, karena serangan terhadapnya dapat menyebabkan konsekuensi bencana bagi reputasi, ekonomi, dan keamanan Iran.

Sementara itu, pejabat pemerintahan Presiden AS Joe Biden pada hari Senin menyatakan keprihatinan mereka bahwa ledakan hari Minggu dapat menyebabkan Teheran memindahkan proyek nuklirnya ke lokasi yang lebih dalam di bawah tanah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: