Pegiat media sosial Ferdinand Hutahaean jadi sorotan netizen karena cuitannya soal Ngawi yang membuat eks politikus Demokrat itu di-bully. Ferdinand pun meyampaikan tanggapan bahwa yang mem-bully adalah pendukung Gubernur DKI Anies Baswedan. Menurut dia, yang mem-bully dirinya di media sosial adalah pemalas yang memiliki nafsu besar.
"Itu kan nafsu besar para pemalas untuk mem-bully orang lah yang membuatnya. Cuitan saya itu 2 seri semacam treath di Twitter karena keterbatasan karakter yang tak bisa menjelaskan panjang dalam 1 cuitan," kata Ferdinand saat dikonfirmasi VIVA, Senin (26/4/2021).
Baca Juga: Cie... Mas Anies sama Bu Khofifah Ada Kecocokan untuk Pilpres, Kayak Pacaran Aja..
Dia bilang cuitannya yang menanggapi tweet Anies Baswedan terdapat dua seri. Namun, kata dia, pendukung Anies hanya membaca satu cuitannya yang terdapat kata 'Ngawi' dan kalimat 'Jakarta hrs berterimakasih kpd Jawa Tengah di bawah pimpinan @ganjarpranowo yg mampu memproduksi beras utk mencukupi kebutuhan Jakarta dan provinsi lain'.
"Sengaja saya naikkan lebih dulu Jawa Tengah karena memang Anies sudah lebih dulu ke sana baru Jawa Timur. Di cuitan seri ke-2 nya baru masuk ke Jawa Timur," ujar Ferdinand.
Ferdinand mengatakan, pendukung Anies salah tafsir. Ia menekankan, dari rangkaian cuitannya itu sebagai rangkuman langkah pembelian beras Jakarta mulai dari Cilacap, Jawa Tengah hingga Jawa Timur.
"Karena para pendukung Anies yang memang sedang nafsu menyerang saya sebagai balasan politik atas serangan saya ke Anies, mereka tak membaca lagi cuitan saya seri ke-2 nya," tuturnya.
Namun, ia tak mau ambil pusing. Justru, dia mengaku dengan cuitannya berhasil membuat pendukung Anies terpancing di media sosial. "Bagi saya nggak apa-apa. Saya menikmati, itu artinya salah satu tolok ukur keberhasilan saya membuat Anies dan para pendukungnya stres politik," sebut Ferdinand.
Kata Ngawi jadi trending di Twitter karena Ferdinand Hutahaean yang merespons cuitan Gubernur DKI Anies Baswedan. Anies dalam cuitannya menyampaikan apresiasi atas kerja sama antara Pemprov DKI-BUMD PT Food Station Tjipinang Jaya yang menggandeng Pemkab Ngawi soal ketahanan pangan.
"Alhamdulillah, Pemprov DKI Jakarta – BUMD PT Food Station Tjipinang Jaya menggandeng Pemkab Ngawi melalui Daya Tani Sembada dan Kelompok Tani Sido Rukun Kecamatan Geneng Kabupaten Ngawi untuk kerja sama ketahanan pangan," kata Anies Baswedan melalui akun Twitter-nya @aniesbaswedan.
Ferdinand pun merespons cuitan itu dan mengatakan Jakarta harus berterima kasih ke Jawa Tengah yang dipimpin Ganjar Pranowo. Bagi dia, Jateng memiliki prestasi yang harus ditiru daerah lain.
"Bagus, Pemprov DKI Jakarta memang harus bekerja amankan pasokan beras warga Jakarta. Jakarta harus berterimakasih kepada Jawa Tengah dibawah pimpinan Ganjar Pranowo yang mampu memproduksi beras untuk mencukupi kebutuhan Jakarta dan propinsi lain. Ini prestasi Jateng yang hrs ditiru daerah lain," tulis Ferdinand di akun Twitternya, @FerdinandHaean3.
Cuitan Ferdinand itu pun jadi olok-olok netizen. Mereka mempersoalkan Ngawi itu wilayah provinsi Jawa Timur bukan Jawa Tengah di bawah pimpinan Ganjar Pranowo.
"Tolong dong tolong banget plis pak @FerdinandHaean3 ... Kebodohan anda di stop dikit aja, mengganggu org yg lg puasa tau...," tulis salah seorang netizen.
"Woi pekok . . Ngawi itu di Jawa timur bukan Jawa tengah. SMA loe dulu dimana tong," kata netizen lainnya yang komentari cuitan Ferdinand.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: