Dia menilai orang tua lebih memilih menyekolahkan anak laki-lakinya ke jenjang lebih tinggi dibandingkan perempuan.
"Kalau orang tua terbatas ekonominya ketika memilih menyekolahkan anak laki-laki atau perempuan maka mereka akan lebih memilih anak laki-lakinya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi," ungkapnya.
Akibatnya, jika dilihat dari ketenagakerjaan milenial perempuan di Jawa Barat banyak terserap di sektor Informal. "Karena pendidikannya rendah maka ketika kita lihat ketenagakerjaannya mereka Milenial lebih banyak terserap di sektor informal," imbunya.
Meski demikian, kata Dyah, perempuan memiliki potensi karena ketika dilihat lulusan Perguruan Tinggi ternyata lebih banyak perempuan dibandingkan dengan laki-laki.
Adapun, Plt Kepala DP3AKB Jabar, Siska Gerfianti menyampaikan program yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam pemberdayaan perempuan di Jawa Barat. Program yang digulirkan meliputi Beranda (Ngobrol Bersama Perempuan & Anak Jabar Juara on Podcast), Sekoper Cinta, Kekasih Juara 2.0, Ngabaso, Setangkai, dan Stopan Jabar.
Program-program ini untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Gender, Indeks Pemberdayaan gender, serta percepatan capaian target SDGs di Jawa Barat.
"Maka diperlukan upaya untuk meningkatkan pendidikan Milenial perempuan," tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Dosen Fisip UNPAD Antik Bintari, sekaligus peneliti riset gender menambahkan terkait pemberdayaan perempuan dan kesetaraan pendidikan, dimana isu perempuan merupakan isu lintas sektoral. Terdapat cara untuk memberdayakan perempuan, dan pada urutan pertama adalah menyediakan pendidikan.
"Karena pendidikan bagi perempuan merupakan titik awal perubahan kehidupan perempuan yang berdampak pada kemajuan masyarakat yang lebih luas," ujarnya.
Sedangkan, cara meningkatkan kiprah dan peran perempuan milenial dalam pembangunan, perlu diawali dengan identifikasi potensi, situasi dan persoalan perempuan milenial.
Pemerintah dan stakeholders terkait menentukan langkah-langkah serta program pemberdayaan sesuai kebutuhan perempuan.
"Bagi perempuan milenial sendiri, terus yakin melangkah menunjukkan pada dunia untuk memberikan kiprah positif dalam pembangunan," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil