Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anies Sesumbar Angka Kasus Aktif Covid-19 di DKI Terendah, Bukan Mau Nakut-nakuti, Awas Meledak!

Anies Sesumbar Angka Kasus Aktif Covid-19 di DKI Terendah, Bukan Mau Nakut-nakuti, Awas Meledak! Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut, angka kasus aktif Covid-19 di ibu kota terendah dalam setahun terakhir. Ternyata, ini karena jumlah tes yang berkurang.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengakui, turunnya angka kasus aktif Covid-19 di Jakarta karena berkurangnya masyarakat yang melakukan tes Polymerase Chain Reaction (PCR).

"Angka testing PCR dan tracing seminggu terakhir menurun karena jumlah yang mengakses test juga berkurang. Tracing juga turun karena kasusnya turun," ungkap Kepala Seksi Surveilan dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila di Jakarta, Kamis (20/5).

Baca Juga: Malaysia dan Singapura Sudah Lockdown, Dengarkan Baik-baik Titah Jokowi! Kalau Tidak Mau...

Dikatakannya, saat ini lebih banyak warga yang mengakses tes antigen. Jumlah pemeriksaannya pun terus meningkat. Akan tetapi antigen tidak dapat mendiagnosis, hanya untuk skrining awal.

Ngabila mengimbau semua yang bergejala atau kontak erat kasus positif segera tes PCR ke puskesmas. Tes di Puskesmas kini gratis.

"Intinya masyarakat jangan takut atau enggan dicek PCR. Justru semakin cepat terdiagnosis, dapat mencegah penularan ke orang lain dan mitigasi pandemi terlaksana dengan baik," ucapnya.

Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman mengingatkan, jumlah testing yang belum maksimal bikin banyak kasus Covid-19 tidak terdeteksi.

"Jadi kemungkinan besar kasus sebenarnya jauh lebih banyak, lebih tinggi," kata Dicky dalam keterangannya.

Diingatkannya, turunnya kasus aktif tak akan bertahan lama. Dia mencontohkan Brasil dan India. Ledakan kasus positif Covid-19 terjadi setelah jumlah kasus terkesan turun. Dicky menyebut, saat ini kondisi silent outbrake di Jakarta dan Indonesia secara umum telah masuk dalam titik jenuh.

"Saat ini sudah mau titik jenuh. Saya memprediksi dalam 1 bulan hingga 3 bulan, kita akan mengalami ledakan," ungkap Dicky memprediksi.

Secara khusus, lanjut Dicky, ledakan kasus akan banyak terjadi di klaster perumahan. Sayangnya, ledakan kasus belum tentu terpantau oleh data kasus harian yang disampaikan Satgas Penanganan Covid-19.

Dia yakin, sebagian besar kasus infeksi dan sebagian besar klaster perumahan tidak terdeteksi. Ditambah lagi pergerakan manusia di Indonesia yang berpotensi semakin mengembangkan penularan Covid-19.

Tidak hanya akibat mudik pada libur Hari Raya Idul Fitri yang lalu, mobilitas masyarakat dalam jumlah besar sebelumnya juga terus memproduksi klaster baru penularan Covid-19.

Baca Juga: Dunia Perlu Waspada Juga? Covid-19 Mutasi India Dominasi Mayoritas Wilayah Inggris

"Indonesia sekarang dalam status community transmission oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Artinya, penanganan Covid-19 masih dalam status terendah," tandasnya.

Diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, angka kasus aktif Covid-19 di DKI Jakarta paling rendah dalam satu tahun terakhir. Anies meminta seluruh pihak berkolaborasi agar penularan kasus terus menurun.

"Kita menginginkan agar kondisi Ibu Kota makin membaik, saat ini adalah salah satu waktu di mana angka kasus aktif Jakarta termasuk yang paling rendah di dalam satu tahun terakhir. Kiya ingin menjaga agar turun terus kasus aktifnya penularannya juga menurun," kata Anies di Jalan Sunter Agung, Jakarta Utara, Rabu (19/5).

Khususnya usai Lebaran, Anies berharap seluruh warga Jakarta bertanggung jawab dengan mendatangi posko kesehatan setelah mudik Lebaran. Ini juga bentuk penghormatan kepada warga lainnya yang memilih tidak mudik.

"Ada posko seperti di RW masing-masing. Bagi warga Jakarta yang tidak mudik kami sampaikan apresiasi, anda pahlawan-pahlawan di dalam menjaga, dan memerangi, menjaga kondisi kita kesehatan," tutur Anies. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: