Gencatan Senjata di Depan Mata, Hamas-Israel Benar-benar Ingin Damai?
Sheikh Jarrah
Sementara gencatan senjata dibicarakan, Israel menyatakan permukiman Muslim Shiekh Jarrah di Yerusalem Timur sebagai zona militer tertutup. Dilansir Middle East Monitor, Kamis (20/5/2021), warga Palestina yang mencoba memasuki kembali daerah Sheikh Jarrah mendapatkan pelecehan.
Kartu identitas mereka diperiksa dan tidak diberi jalan masuk ke rumah mereka. Israel juga memberlakukan jam malam kepada warga Palestina.
Sementara, para pemukim ilegal Yahudi bisa keluar dan masuk dengan bebas di wilayah Sheikh Jarrah. Sebagian besar dari mereka dipersenjatai dengan senapan dan pisau. Situasi tersebut membuat warga Palestina hidup dalam ketakutan.
Kompleks Sheikh Jarrah yang berdekatan dengan Masjid al-Aqsha tersebut adalah salah satu titik mula konflik belakangan. Upaya Israel mengusir 50 warga Palestina yang tinggal di lokasi itu memicu kemarahan warga Palestina yang berujung penyerangan Masjid al-Aqsha oleh Israel selama hari-hari terakhir Ramadhan lalu.
Diplomatic moves towards a ceasefire in the #Israeli-#Palestinian conflict gathered pace on Thursday after U.S. President Joe Biden called for a de-escalation, but Israel kept up its bombardment of #Gaza and Hamas rocket fire resumed after a pause.https://t.co/3NRgiFngtj
— ET Defence (@ETDefence) May 20, 2021
Saat Israel tak mengindahkan ancaman untuk meninggalkan Masjid al-Aqsha, Hamas menembakkan roket-roket pada Senin (10/5/2021). Meski serangan roket perdana itu tak menimbulkan korban, militer Israel membalas dengan sengit.
Pada Kamis dini hari, Israel masih melancarkan lusinan serangan udara ke Gaza. Dua serangan mereka menghancurkan dua rumah di selatan daerah tersebut. Aljazirah melaporkan, seorang warga penyandang disabilitas, istrinya yang sedang mengandung, dan putri mereka berusia tiga tahun gugur dalam serangan kemarin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto