Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wah, Danger Nih! Kasus Covid-19 di Jakarta Melonjak Lagi

Wah, Danger Nih! Kasus Covid-19 di Jakarta Melonjak Lagi Sejumlah pasien positif COVID-19 berolahraga di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC), Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Rabu (5/5/2021). Komandan Lapangan RSDC Wisma Atlet, Letkol Laut (K) Muhammad Arifin mengatakan tidak akan mengurangi jumlah tenaga kesehatan selama masa Lebaran 2021, hal tersebut untuk mengantisipasi kenaikan kasus COVID-19 dari masyarakat yang tetap melakukan mudik meski adanya larangan pemerintah sama seperti periode tahun lalu. | Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyebut, jumlah penularan kasus Covid-19 di Ibu Kota kembali melonjak. Peringatan ini jadi sinyal bahaya, karena berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, ditemukan sebanyak 2.096 kasus baru penularan Covid-19 pada hari ini, Kamis (10/6).

"Sebanyak 12.304 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru, dengan hasil 2.096 positif dan 10.208 negatif," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes DKI Jakarta, Dwi Oktavia dalam keterangan tertulis resminya, Kamis.

Jumlah positif Covid-19 harian pada Kamis (10/6) sebesar 2.096 kasus melonjak tinggi jika dibanding pada Rabu (9/6) sebesar 1.371 kasus dan Selasa (8/6) yang 'hanya' sebanyak 755 kasus.

Dwi menjelaskan, 51 persen atau sebanyak 1.070 kasus positif dalam temuan ini, di antaranya adalah hasil tracing dari RT yang menerapkan micro lockdown. Sedangkan, 49 persen atau 1.026 kasus lainnya merupakan hasil pemeriksaan dari fasilitas kesehatan yang ada di Jakarta.

Ia menuturkan, distribusi 2.096 kasus positif hari ini tersebar merata di seluruh wilayah DKI Jakarta. Mulai dari Kepulauan Seribu sebanyak dua kasus, Jakarta Barat 422 kasus, Jakarta Pusat 331 kasus, Jakarta Selatan 499 kasus, Jakarta Timur 637 kasus, dan Jakarta Utara 205 kasus.

"Jika dilihat penambahan kasusnya merata, terjadi di 43 Kecamatan di DKI Jakarta, kecuali Kepulauan Seribu Utara. Lima kecamatan penyumbang kasus terbanyak adalah Cengkareng 109 kasus, Cipayung 80 kasus, Jagakarsa 80 kasus, Duren Sawit 71 kasus, dan Kebon Jeruk 68 kasus," ungkap Dwi.

Lebih lanjut Dwi menyampaikan, dari jumlah kasus positif tersebut, sebanyak 760 kasus atau 36 persen adalah orang tanpa gejala. Kemudian, 1.336 kasus atau 64 persen merupakan pasien bergejala dengan 232 orang diantaranya menjalani perawatan di rumah sakit.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: