Jelang Laga Lawan Jerman, Benzema Hadapi Ancaman Kelompok Garis Keras
Prancis akan mengawali kiprahnya di Piala Eropa 2020 melawan Jerman, di Stadion Allianz Arena, Rabu (16/6) dini hari WIB. Pertemuan kedua tim punya sejarah panjang dan setiap kali bertemu tak hanya sekadar soal sepakbola.
Namun dilansir dari irishtimes, Selasa (15/6), kelompok garis keras sayap kanan Prancis bukan menjadikan Jerman sebagai musuh melainkan pemain Prancis, yaitu Karim Benzema.
Kelompok sayap kanan menjadikan Benzema sebagai personifikasi banlieues, sebuah pinggiran kota imigran yang penduduknya sebagian besar miskin. Sekali lagi, Prancis menjadi objek perang budaya yang berpusat pada ras.
Pada 2015, Benzema dikeluarkan dari timnas Prancis karena dugaan keterlibatan pemerasan kepada rekan satu timnas, Mathieu Valbuena. Kasus tersebut dikenal dengan "la sextape"
Kasusnya diadili bulan Oktober. Saat itu, pimpinan sayap kanan Marine Le Pen memimpin tuduhan kepada Benzema. Sekarang setelah hampir enam tahun berada dalam situasi yang buruk, Benzema kembali dipanggil ke Les Bleus. "Karim Benzema seharusnya tidak pernah masuk ke tim Prancis,” kata mereka.
Selain masalah itu, Benzema juga dikritik karena beberapa kali menunjukkan gestur menghina Prancis. “Saya pikir dia adalah seseorang yang telah berulang kali menyatakan penghinaan terhadap Prancis,” kata mereka.
Benzema berasal dari Aljazair dan dibesarkan di Banlieue. Ia kemudian kaya raya ketika menjadi pemain Real Madrid. Benzema pernah menyebut Aljazair sebagai negaranya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat