Serangan Israel atas Palestina Rupanya Ubah Kebijakan Mesir pada Israel, Apa Bedanya?
Selama konflik Israel baru-baru ini dengan Gaza, perubahan dalam kebijakan Mesir terbukti dalam janji Presiden Abdel Fattah El-Sisi sebesar setengah miliar dolar AS untuk membangun kembali daerah kantong yang terkepung itu.
Kunjungan kepala Badan Intelijen Umum Mesir, Abbas Kamel, ke Gaza, sebagai utusan resmi El-Sisi, yang belum pernah terjadi sebelumnya, datang sebagai indikasi utama perubahan kebijakan Kairo terhadap Hamas.
Baca Juga: Bos Hamas Mampir ke Mesir untuk Pertama Kalinya, Agenda yang Dibawa Itu...
Hubungan itu memburuk setelah penggulingan mantan Presiden Mesir Muhammad Mursi, yang berafiliasi dengan Ikhwanul Muslimin, pada 2013.
Mesir memainkan peran kunci dalam menengahi gencatan senjata antara Israel dan Hamas pada 21 Mei setelah 11 hari pertempuran lintas perbatasan bulan lalu yang meninggalkan jejak kehancuran dengan lebih dari 250 orang tewas dan ratusan lainnya terluka.
Kairo membuka perlintasan Rafah bagi puluhan kendaraan Mesir yang masuk ke Gaza untuk memindahkan puing-puing bangunan yang hancur dan membuka jalan bagi proses rekonstruksi. Selain itu, Kairo juga memasok barang ke Gaza mengingat pembatasan ketat Israel.
Namun, Mukhaimer Abu Saada, profesor ilmu politik di Universitas Al-Azhar di Gaza, membedakan antara kebijakan Mesir terhadap Gaza dan hubungan resmi Mesir dengan Hamas.
Dia mengatakan peran Mesir di Gaza sangat strategis karena faktor sejarah dan geografi. Adapun hubungan negara dengan Hamas, itu termasuk dalam kerangka "taktik politik" untuk melayani kedua belah pihak.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto