Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani mengatakan, kenaikan kasus Covid-19 di Kabupaten Garut bukan semata karena aktivitas selama Lebaran. Aktivitas pilkades serentak juga ikut menyebabkan lonjakan kasus Covid-19.
Ia menilai, pelaksanaan pilkades banyak penerapan protokol kesehatan yang dilanggar. "Bukan saat pemilihannya, tapi saat sosialisi, perayaan, kampaye, itu kan mengundang massa. kalau hari H iya pakai prokes, tapi saat kampanye dan perayaan kan kita lihat yang masih melanggar prokes," kata dia.
Secara keseluruhan, total kasus Covid-19 di Kabupaten Garut hingga Rabu berjumlah 13.367 kasus. Sebanyak 2.530 orang menjalani isolasi mandiri, 557 orang isolasi di rumah sakit, 9.692 orang telah dinyatakan sembuh, dan 588 orang meninggal dunia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: