Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wacana Jabatan Presiden 3 Periode, Mahfud Bikin Netizen Riang Gembira

Wacana Jabatan Presiden 3 Periode, Mahfud Bikin Netizen Riang Gembira Kredit Foto: Antara/Didik Suhartono
Warta Ekonomi -

Menko Politik, Hukum dan HAM, Mahfud MD angkat bicara soal munculnya usulan perpanjangan jabatan presiden jadi 3 periode. Mahfud menegaskan, tidak setuju. Menurutnya, jabatan presiden 2 periode saat ini paling pas. Sikap Mahfud ini bikin senang netizen.

Usulan jabatan presiden 3 periode digaungkan eks Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari. Dia mendukung Presiden Jokowi maju lagi jadi presiden pada Pilpres 2024 berpasangan dengan Prabowo Subianto. Untuk menggolkan cita-citanya itu, Qodari dan rekan-rekannya mendeklarasikan Seknas Relawan Jokowi-Prabowo (JokPro), Sabtu (19/6).

Deklarasi relawan JokPro ini membuat heboh warganet. Kebanyakan menolak usulan tersebut. Akun @kimi58486332 mempertanyakan kebenaran Jokowi 3 periode kepada Mahfud MD.

Baca Juga: Kekuatan JK di Pilpres 2024 Terbongkar, Isinya Bikin Kaget

“Kurang tepat di-mention ke saya. Saya bukan anggota parpol atau MPR. Dua atau tiga periode, karenanya ada di parpol dan MPR,” kata Mahfud di akun Twitter resminya, @mohmahfudmd.

Kendati begitu, Mahfud punya pandangan tegas soal jabatan presiden. “Secara pribadi, saya lebih setuju seperti sekarang, maksimal dua periode saja,” ujarnya.

Mahfud menilai, batasan maksimal masa periode jabatan presiden diatur konstitusi. Tujuannya, untuk regenerasi kepemimpinan, sekaligus membatasi masa kekuasaan. Sehingga, kehidupan berbangsa-bernegara bisa berjalan dengan baik.

“Adanya konstitusi itu, antara lain untuk membatasi kekuasaan, baik lingkup maupun waktunya,” tutur mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.

Bagaimana tanggapan netizen? Mereka senang dengan pernyataan Mahfud. Akun @NoanK setuju dengan pendapat Mahfud. “Saya setuju dengan prof, sasarannya kurang tepat, tapi setidaknya sudah mengenai sasaran,” cuitnya.

@AimanJudakusum1 mendukung sikap Mahfud. “Pemerintah sudah cukup dengan apa yang dikatakan Pak Jokowi. Toh cikal bakal isu ini tidak berawal dari niat presiden bukan?” sahut @AimanJudakusum1.

Kendati demikian, masih ada netizen yang meragukan statemen Mahfud. “Jawaban ragu-ragu yang keluar dari Pak Mahfud. Jangan takut, Pak. Harus tegak lurus pada konstitusi,” tukas akun @JocHaroN1.

 

Politisi Partai Demokrat, Andi Arief mengatakan, wacana Jokowi 3 periode itu wacana inkonstitusional. Namun polisi gak perlu menangkap yang punya ide.

“Jika ada wacana inkonstitusional, misalnya jabatan di periode kedua hanya cukup 2,5 tahun saja, artinya pemilu dipercepat, juga jangan ditangkap. Demi keadilan,” ujarnya di akun Twitternya, @Andiarief__.

Sikap Mahfud ini, sejalan juga dengan sikap PDIP. Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto memastikan, partainya akan taat pada konstitusi. Yaitu, masa jabatan presiden adalah dua periode. “Sikap partai jelas, masa jabatan presiden itu dua periode, karena partai berpegang pada konstitusi,” ujar Hasto, kemarin.

Dia pun ogah membahas hal yang tidak pernah terbesit di partainya itu. Menurut Hasto, saat ini yang lebih penting itu membahas langkah yang perlu dilakukan agar arah dan haluan negara untuk jangka panjang dan menengah, bisa dirumuskan. Dengan begitu, ada sebuah keberlanjutan dari arah pembangunan negara.

“Meski jabatan presiden dibatasi dua periode, namun konsistensi terhadap arah pembangunan negara dapat diwujudkan,” ucap Hasto.

Selain itu, Hasto mengajak semua pihak fokus memikirkan pandemi Covid-19 yang hingga kini belum juga minggat dari Indonesia. “Saat ini bukanlah momen yang tepat untuk membahas wacana presiden tiga periode. Fokus saja mengatasi pandemi Covid-19,” sebut sekjen PDIP dua periode itu.

Penolakan juga datang dari Projo, relawan Jokowi di pilpres. “Kami mendukung keinginan Pak Jokowi hanya 2 periode menjabat Presiden RI,” kata Sekjen DPP Projo, Handoko, kemarin.

Baca Juga: Skenario Jika Jokowi Pengen 3 Periode Dibongkar, Peluangnya Terbuka Lebar

Menurut dia, Projo konsisten seperti yang pernah disampaikan dalam Kongres II, awal Desember 2019 lalu. “Tak perlu ada perpanjangan masa jabatan presiden,” terang Handoko.

Sebelumnya, Presiden Jokowi juga menegaskan, menolak wacana jabatan presiden 3 periode. “Kalau ada yang usulkan itu, ada tiga (motif) menurut saya, ingin menampar muka saya, ingin cari muka, atau ingin menjerumuskan,” ujar Jokowi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: