Ini Cara Bang Ogut Sukses Raup Ratusan Juta per Bulan sebagai Content Creator!

Setelah lulus, Aldio langsung bekerja karena IPK S1 Ekonomi 3,75 dan saat S2 di ITB IPK-nya 3,87. Ia pun bekerja sebagai konsultan. Tetapi, ia merasa tidak bebas. Meski demikian, Aldio membiasakan diri untuk hidup hemat. Meski gajinya luar biasa besar, tetapi setiap bulan ia hanya menghabiskan Rp2,5 juta. Aldio setiap kali berangkat kerja hanya naik kereta dan makan di kantin sopir.

Sebagian besar uangnya pun ia investasikan untuk saham. Aldio mengungkap bahwa ia sangat bisa menahan keinginan.

"Jadi gue beli yang butuh-butuh aja," ujar Aldio.

Lebih lanjut, Aldio berujar bahwa ayahnya adalah seorang keturunan China yang sangat ketat terhadap pengeluaran. Meski bisa memberikan Aldio uang jajan yang berlebih, tetapi ayahnya tidak demikian. Karena itu ia terbiasa menahan keinginan.

Bagi Aldio, 'reward' ke diri sendiri bukan dengan membeli barang, tetapi membuat uang 'berternak' dan menjadi lebih banyak. Saat itu, Aldio sudah berinvestasi di saham zaman Brexit, dan Aldio bisa mendapatkan margin 30-40 persen.

Akhirnya, investasi Aldio pun semakin besar, dan ia memutuskan untuk keluar dari perusahaan tempat ia bekerja. Dia umur 23 tahun, Aldio masih bisa makan 3x sehari dari sang ibu. Ia juga tidak memiliki tanggungan apapun, sehingga ketika keluar dari perusahaan, Aldio berpikir ia harus habis-habisan.

Dengan uang sekian puluh juta, Aldio pun membuat warung ayam bakar dan bangkrut dalam 1,5 tahun berdiri. Kesalahan Aldio adalah marketingnya kurang dan penjualan tidak bagus. Namun, dari segi operasional, Aldio mengaku bisa menguasai. Barulah setelah itu Aldio terjun sebagai Content Creator.