Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mbak Mega dan Mas Bowo Kemungkinan Masih Nongol di Pilpres 2024

Mbak Mega dan Mas Bowo Kemungkinan Masih Nongol di Pilpres 2024 Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti menyebut dugaannya soal kondisi pelaksanaan Pilpres 2024 mendatang.

Ray menduga tokoh-tokoh yang berpotensi mengemuka sebagai kandidat presiden maupun wakil presiden kemungkinan hanya didorong oleh kepentingan pragmatisme.

Dia memprediksi capres dan cawapres pada Pilpres 2024 akan didominasi pimpinan dan kader partai politik, meskipun ada tokoh-tokoh kepala daerah yang memiliki tingkat popularitas dan elektabilitas cukup tinggi.

Ray juga menyebut kontestasi politik di Indonesia sejak periode kedua Pemerintahan Presiden Joko Widodo didominasi kelompok partai politik. Karena itu tingkat elektabilitas dan popularitas bukan faktor utama yang menentukan bursa capres-cawapres nantinya.

Menurut Ray, tingkat popularitas merupakan sesuatu yang dapat diusahakan lewat kerja-kerja para kader di internal partai. Jaringan media yang turut dikendalikan sejumlah pimpinan partai politik, serta modal-modal lainnya.

"Jadi mesin popularitas itu bisa digerakkan sedemikian rupa," kata Ray dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (7/7).

Terkait itu, ia berpendapat para ketua partai, seperti Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kemungkinan tidak akan mundur dari kontestasi Pilpres 2024.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto diprediksi akan mendominasi kontestasi politik 2024, meskipun ada tokoh-tokoh kepala daerah lain yang juga dinilai sejumlah pengamat unggul.

Misalnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: