Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Masih Ada Kemungkinan Terus Naik, Luhut Siapkan Skenario Jika Covid-19 Tembus 100 Ribu Kasus Sehari

Masih Ada Kemungkinan Terus Naik, Luhut Siapkan Skenario Jika Covid-19 Tembus 100 Ribu Kasus Sehari Kredit Foto: Instagram/Luhut Binsar Pandjaitan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Per 14 Juli 2021, kasus harian Covid-19 menembus angka 54 ribu kasus dalam sehari. Koordinator PPKM Darurat Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan ada kemungkinan kasus harian akan terus bertambah bahkan melampaui 60 ribu kasus dalam sehari.

Luhut mengklaim, persiapan yang telah dilakukan oleh pemerintah hingga sejauh ini dianggap cukup untuk menangani situasi Covid-19 jika skenario 60 ribu kasus per hari benar terjadi.

Baca Juga: Sebut Covid-19 Masih Terkendali, Demokrat Layangkan Sindiran Keras untuk Luhut, Telak Banget!

"Kalau kita bicara worst case skenario untuk 60 ribu atau lebih, kita masih cukup oke," kata Luhut dalam konferensi pers virtual di kanal Youtube Kementerian Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Kamis (15/7/2021).

Lebih lanjut, meskipun tidak berharap kasus mencapai 100 ribu kasus per hari, namun Luhut menyatakan pihaknya telah merancang skenario untuk mengantisipasi situasi tersebut.

"Kita tidak berharap sampai ke 100 ribu, tapi itu pun kami sudah rancang sekarang kalau sampai terjadi ke sana," imbuhnya.

Untuk menghindari skenario tersebut, kata Luhut pemerintah telah mengamankan lebih dari 40 juta dosis vaksin dan akan mempercepat vaksinasi hingga 1 juta suntikan per hari.

"Pada Juli, vaksinasi ditargetkan mencapai rata-rata 1 juta per hari. Kadang-kadang di atas 1 juta, kadang di bawah 1 juta. Tapi kita targetnya pada Juli mencapai 31 juta," papar Luhut.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi itu juga menjelaskan pemerintah telah melakukan berbagai upaya lainnya seperti mengkonversi tempat tidur untuk penanganan Covid-19, membangun rumah sakit darurat, hingga menambah tenaga kesehatan.

Terkait pasokan oksigen, produksi oksigen lokal dialokasikan 100% untuk kebutuhan medis dan masih berupaya menambah jumlah pasokan dengan mengimpor oksigen dari bantuan internasional.

Pemerintah juga memastikan ketersediaan obat dalam negeri sudah mencukupi dan masih akan bertambah karena ada beberapa obat yang masih dalam perjalanan dari luar negeri.

"Kami juga sadar bahwa penanganan kasus ringan untuk tidak masuk (kasus) sedang dan berat itu super penting. Oleh karena itu, presiden meminta kita meluncurkan 300 box obat, itu akan diatur oleh Menteri BUMN. Kita sebisa mungkin jangan di bawa ke sedang dan berat sehingga oksigen kita tercukupi," lanjutnya.

Presiden Joko Widodo sendiri telah mengumumkan penyaluran paket obat Covid-19 untuk isolasi mandiri (isoman) akan dimulai per hari ini. Ada 3 paket jenis obat yang tersedia, di antaranya untuk orang terkonfimasi positif tanpa gejala, orang dengan gejala panas disertai kehilangan penciuman (anosmia), dan orang dengan gejala panas disertai batuk kering.

Jokowi menegaskan paket obat Covid-19 untuk isoman akan diberikan secara gratis dan tidak boleh diperjualbelikan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: