Postingan Presiden Jokowi terkait muazin dalam pelaksanaan salat Idul Adha 1442 Hijriah menuai kritik dari masyarakat atau para netizen. Sebab, menurut netizen tak ada muazin dalam pelaksanaan salat Idul Adha.
"Salat Idul Adha pagi ini di halaman Istana Bogor dengan jamaah terbatas. Bertindak sebagai muazin, imam, dan khatib adalah anggota Paspampres," ujar Presiden Jokowi dalam akun Twitternya, @jokowi, Rabu, 21 Juli 2021.
Baca Juga: Moeldoko Berjaket Demokrat di Ucapan Iduladha, Jokowi Harus...
"Kata sang khatib, semua cobaan dapat kita lalui dengan baik bila dihadapi dengan sabar," sambungnya.
Para warganet pun turut mengomentari unggahan Jokowi soal muazin tersebut.
Diantaranya, akun Twitter @alisyarief, "hehehe ada mu'adzinnya? Padahal sholat sunnat. Dilaksanakan bagus, tidak juga, ndak dosa. Tapi okl-ah, jadi pesan negara yang ingin anda sampaikan apa dengan event ini?," tulisnya.
"Min. Sejak kapan sholat ied ada muadzin?? Muadzin kan tukang adzan, sholat ied ga pake adzan min.. Coba diedit postingannya!!," tulis akun Twitter @yippikayayi.
"Muazin utk azan kapan neh pak min?? sekalian sholat subuh ya???sekedar meluruskan biar ga bengkok terus," tulis akun Twitter @wirahada83_agus.
Banyak menanggapi soal muadzin, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memberikan penjelasan apa yang telah diunggah oleh Presiden Jokowi.
"Muadzin dan bilal itu sebutan yang sama untuk mereka yang memiliki suara lantang dan fasih. Bukan hanya kumandang adzan, tetapi juga memberi tanda salat dimulai. Kalau di salat ied, muazin atau bilal, dia yang mengkomando: assolaatu jaami’ah," ujar Yaqut Cholil Qoumas kepada VIVA di Jakarta, Rabu, 21 Juli 2021.
Jadi, kata Gus Yaqut, secara harfiah, muazin itu artinya orang yang mengumandangkan adzan.
"Bilal itu, tafa’ulan kepada sahabat Bilal, sahabat Nabi yang pertama kali mengumandangkan adzan," sambungnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: