Sambangi Tibet, Kalimat Ini Keluar dari Xi Jinping: China Berjanji, Terus Bangun Perbatasan...
Presiden China Xi Jinping telah berjanji untuk meningkatkan pembangunan di sepanjang perbatasan Himalaya Tibet dengan India setelah perjalanan resmi pertamanya ke wilayah perbatasan.
Ketika ketegangan meningkat antara China dan India, presiden China meminta rakyat Tibet untuk membantu mempertahankan tanah air, menurut kantor berita resmi Xinhua. Xi Jinping mengunjungi pusat militer China di Nyingtri yang terletak di Tibet yang dikuasai China.
Baca Juga: Xi Jinping Lakukan Kunjungan Mendadak ke Tibet, Apa Respons India?
Merujuk pada seruan presiden China untuk warga Tibet untuk membela kepentingan Beijing, seorang akademisi dari Inggris, Robert Barnett, berbicara kepada Bloomberg mengatakan, “Pesannya akan sangat mengganggu India dan menunjukkan bahwa ia menempatkan perjuangan perbatasan dengan India dekat dengan yang paling penting atas agenda nasional China."
Barnett menambahkan, "Waktu kunjungannya tampaknya dirancang untuk tidak menekankan janji asli China tentang otonomi dan kebebasan kepada orang Tibet.
"Ini malah menekankan kepada orang Tibet bahwa mereka berutang segalanya kepada Partai Komunis," katanya, lapor Xinhua.
Perbatasan Himalaya yang diperebutkan telah menyaksikan penumpukan besar personel militer dari China dan India. New Delhi telah mengalihkan setidaknya 50.000 tentara tambahan ke wilayah perbatasan.
Menyebabkan ketegangan dengan New Delhi, Presiden Xi mengatakan: “China akan memperkuat pembangunan infrastruktur di sepanjang perbatasan.
"Ini juga mendorong orang-orang dari berbagai minoritas untuk mengakar di perbatasan, mempertahankan wilayah dan membangun tanah air."
Republik Rakyat China telah menguasai Tibet selama tujuh dekade setelah mereka masuk ke wilayah tersebut pada tahun 1951. China telah memimpin tindakan keras brutal terhadap setiap tantangan terhadap kekuasaannya atas Tibet.
Sejak demonstrasi menentang pemerintahan China pada 2008, Beijing telah mengamankan wilayah tersebut. Xi tiba di ibu kota regional Lhasa dan menekankan kebijakan asimilasi etnis di mana orang Tibet menerima kendali tertinggi atas urusan mereka oleh orang Tionghoa Han.
Beijing menyebut proposal asimilasi ini sebagai "keharmonisan etnis" dan upaya untuk "secara aktif membimbing Buddhisme Tibet untuk beradaptasi dengan masyarakat sosialis".
Dalam siaran video selama kunjungannya ke Tibet, presiden Xi menjelaskan: “Semua wilayah dan orang-orang dari semua etnis di Tibet akan berbaris menuju kehidupan yang bahagia di masa depan.
“Saya penuh percaya diri seperti Anda semua. Terakhir, aku tidak akan menunda tarianmu. Izinkan saya mengatakan ini, saya berharap semua orang hidup bahagia dan kesehatan yang baik. Dia kemudian menambahkan, menggunakan ungkapan Tibet yang berharap keberuntungan," kata Tashi Delek.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto