3. Baidu
Baidu didirikan pada tahun 2000 dan merupakan mesin pencari yang paling dominan di China dengan lebih dari 69,55% pangsa pasar di mana Google hanya sekitar 3,76% saja. Mereka melakukan investasi besar ke Artificial Intelligence (AI), memperluas penawaran inti mereka dengan cara yang sangat mirip dengan Google, dan sekarang menggunakan komputer mereka untuk mobil self-driving.
Di luar China, Baidu memiliki pengaruh yang kecil. Di dalam negerinya, Baidu mendukung sebanyak 3,3 miliar pencarian per hari.
Baca Juga: Apa Itu Intel Core i5?
Kelebihan dan Kekurangan:
Kelemahan Baidu adalah hanya memberikan akses ke satu pasar saja. Namun sebaliknya, keuntungannya adalah bahwa pasar yang diberikan aksesnya sangat besar. Banyak orang mengatakan bahwa sangat penting untuk memahami bahwa mengakses pasar China tidak seperti mengakses yang lain.
Visual, verbiage, dan kebiasaannya sama sekali berbeda, dan Google Translate tidak akan membantu Anda secara maksimal. Untuk bisa mengakses pasar China melalui Baidu, Anda memerlukan staf yang secara fasih dapat berbicara bahasa tersebut dan memahami pemasaran ke budaya lokalnya.
Secara keseluruhan, algoritma organiknya lebih sederhana daripada Google, dan sistem berbayar mereka dapat lebih mudah dijalani setelah Anda mengaturnya, tetapi pengaturan ini lebih sulit jika Anda tinggal di luar China.
4. Yandex
Yandex berakar dari sebuah proyek yang dimulai oleh dua pengembang Rusia untuk membantu klasifikasi paten pada tahun 1990 di bawah perusahaan Arkadia. Istilah Yandex diadopsi pada tahun 1993, singkatan dari "Yet Another iNDEXer". Domain Yandex.ru diluncurkan pada tahun 1997.
Pada tahun 2011, mereka go public di New York Stock Exchange dengan IPO sebesar US$1,3 miliar, menjadikannya yang terbesar kedua pada saat itu (tepat setelah Google).
Yandex saat ini mendukung sekitar 42,35% dari semua pencarian di Rusia.
Kelebihan dan Kekurangan:
Seperti kebanyakan search engine yang masih kecil (setidaknya dibandingkan dengan Google), trafik di Yandex lebih sedikit, tetapi persaingannya lebih rendah, baik secara organik maupun berbayar.
Algoritme yang digunakan oleh Yandex tidak secanggih Google, dan karenanya, lebih mudah untuk dinilai dan dioptimalkan.
Sekarang kabar buruknya: Meskipun algoritma Yandex kurang canggih daripada Google, mereka memiliki elemen yang menyulitkan orang luar, termasuk masalah yang lebih tinggi pada geolokasi.
Sistem berbayar jelas lebih fleksibel dalam hal ini, dan jika dibandingkan dengan Google, Facebook, dan Microsoft Bing, Yandex cenderung memiliki ongkos yang lebih murah per kliknya. Misalnya, peringkat #1 untuk kata "casino" akan dikenakan biaya lebih dari US$55 per klik di AS dan hanya US$0,82 di Yandex. Tentu saja, "casino" adalah kata dalam bahasa Inggris, tetapi kata "??????" di Rusia memiliki harga US$1,54.
5. Youtube
YouTube didirikan pada tahun 2005 oleh veteran PayPal dan dibeli lebih dari setahun kemudian oleh Google, memberikannya kendali atas dua mesin pencari teratas dalam daftar ini. YouTube menerima lebih dari 2 miliar pengguna yang masuk per bulan dan memberikan lebih dari 1 miliar jam video setiap hari kepada penggunanya.
Jika Anda penasaran dengan video pertama yang diunggah Youtube (yang ditonton lebih dari 41 juta kali), ini adalah klip 19 detik dari salah satu pendiri Jawed Karim di kebun binatang.
Kelebihan dan Kekurangan:
Seperti halnya Google, mudah untuk melihat daya pikat trafik yang begitu besar, tetapi itu juga merupakan perangkap bagi pemasar. Menggunakan YouTube sebagai wahana traffic tidak bisa diremehkan dampaknya jika berhasil.
Namun, mengingat bahwa ada lebih dari 500 jam video diunggah ke YouTube setiap menitnya, bisa jadi konten milik Anda sulit untuk mencapai permukaan. Dengan peluang berbayar di bawah sistem Google Ads, Youtube juga bisa menjadi search engine yang mahal untuk dapat bersaing.
Jika Anda bisa mendapatkan perhatian dari target demografis Anda di YouTube dengan melakukan kampanye luar biasa seperti yang dilakukan oleh Geiko atau Blendtec, Anda bisa mendapatkan eksposur yang luar biasa dengan biaya murah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: