Langsung dari Komandan Militer Afghanistan, Minta Seluruh Penduduk Tinggalkan Kota
Seorang komandan militer Afghanistan telah memerintahkan penduduk untuk meninggalkan kota Lashkar Gah. Perintah tersebut dilakukan karena tentara mempersiapkan serangan besar untuk mengusir militan Taliban, setelah pertempuran selama tiga hari yang berlangsung sengit.
Taliban telah menguasai sebagian besar perdesaan Afghanistan, sejak pasukan asing mulai menarik diri pada Mei lalu. Saat ini Taliban fokus untuk merebut ibu kota provinsi, di mana mereka menghadapi perlawanan yang lebih keras.
Baca Juga: Taliban Kuat di Afghanistan, Bisakah Biden Berubah Pikiran Soal Penarikan Amerika?
Pertempuran berkecamuk di Lashkar Gah, ibu kota provinsi Helmand selatan. PBB mengatakan sedikitnya 40 warga sipil tewas dalam 24 jam terakhir. Komandan Korps Angkatan Darat 215 Maiwand Afghanistan, Sami Sadat, mengatakan kepada 200 ribu penduduk pada Selasa (3/8) untuk keluar secepat mungkin dari Lashkar Gah.
"Tolong pergi secepat mungkin agar kami dapat memulai operasi. Saya tahu sangat sulit bagi Anda untuk meninggalkan rumah Anda, sulit bagi kami juga. Tetapi jika Anda mengungsi selama beberapa hari, kami dapat memerangi Taliban di mana pun mereka berada. Kami akan melawan mereka, kami tidak akan membiarkan satu pun Taliban hidup," kata Sadat, dilansir Aljazirah, Rabu (4/8).
Aljazirah melaporkan, keputusan militer yang meminta penduduk meninggalkan rumah mereka merupakan langkah yang sangat dramatis. Keputusan itu belum pernah terjadi sebelumnya.
“Strategi tentara Afghanistan mengirim pasukan khusus dan serangan udara memang membahayakan warga sipil, karena itu mereka harus bertempur dari jalan ke jalan dan menggunakan bom dari udara di daerah padat penduduk,” ujar laporan Aljazirah.
Para pejabat sebelumnya mengatakan, militan Taliban telah merebut puluhan stasiun radio dan TV lokal di Lashkar Gah. Mereka hanya menyisakan satu saluran pro-Taliban yang menyiarkan program Islami.
"Pertempuran sangat intens pagi ini," ujar Direktur radio Sukon, Sefatullah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: