Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kurangi Risiko Kematian Akibat Varian Baru Perlu Adaptasi Kebiasaan Baru

Dr Martina Yulianti SpPD, FINASIM - M.Kes ( MARS ) Plt Direktur RSUD Aji Muhammad Parikesit Kabupaten Kutai Kartanegara dari Kalimantan Timur menjelaskan, bahwa cakupan pemberian vaksin di daerah masih rendah, terutama karena kendala pasokan vaksin.

Derasnya arus informasi yang menyesatkan di kalangan masyarakat, juga masih menjadi tantangan tersendiri bagi para petugas di lapangan.

Menghadapi banyaknya pasien dalam waktu bersamaan, para tenaga kesehatan bekerja sama dengan pemerintah daerah berusaha semaksimal mungkin memberikan penangan terbaik bagi masyarakat.

"Rumah sakit atau pengobatan adalah benteng terakhir, menjadi hilirnya. Yang tak kalah penting adalah pencegahan di bagian hulu. Sesuai amanat pemerintah, kami juga telah melaksanakan kegiatan untuk memutus mata rantai penularan,” ungkap Martina.

Sebagai upaya pencegahan dan pengendalian penyebaran, pemerintah menguatkan testing dan tracing melalui Satgas COVID-19, TNI Polri, juga aparat pemerintah di masing-masing daerah yang berinteraksi langsung dengan masyarakat.

Kesadaran dan sikap proaktif masyarakat di daerah lebih diharapkan untuk membantu pelaksanaan testing serta tracing, karena rasio di daerah belum setinggi di Jakarta yang sudah memenuhi target tes harian.

Masyarakat didorong untuk sukarela melakukan testing dan bila hasilnya positif segera melaporkan kontak eratnya agar dapat ditelusuri.

Selama menunggu keluarnya hasil tes, pasien maupun kontak erat sebaiknya langsung melakukan isolasi dan karantina sebagai tindak pencegahan penularan. Merujuk pada aturan WHO, isolasi dan karantina adalah selama 14 hari.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: