Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gak Kira-Kira PDIP Bombardir Jokowi, Gerindra Ikut Nyamber, Kita Udah Mau Tenggelam Sama Utang!

Gak Kira-Kira PDIP Bombardir Jokowi, Gerindra Ikut Nyamber, Kita Udah Mau Tenggelam Sama Utang! Kredit Foto: Arief Poyuono
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politikus Partai Gerindra Arief Poyuono tampak memberikan pembelaan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dibombardir kritikan oleh Politisi senior PDIP Effendi Simbolon.

Secara tegas, anak buah Megawati Soekarnoputri menyalahkan Jokowi karena tidak menerapkan lockdown sejak awal pandemi Covid-19.

Terkait itu, anak buah Prabowo Subianto ini menilai pemerintah mempunyai sederet alasan tidak menerapkan lockdown.   Baca Juga: Rektor UI Rangkap Jabatan di BUMN, Arief Poyuono Sentil Erick Thohir, Jleb Banget!

Seperti, nomenklatur lockdown tidak ditemukan di dalam UU 6/2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan.

Namun, alasan ini bisa dengan mudah dipatahkan lantaran nomenklatur Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang sedang diterapkan juga tidak ditemukan di UU Kekarantinaan Kesehatan itu.

Bahkan pemerintah dinilai sengaja menghindarkan UU Kekarantinaan Kesehatan karena konsekuensi yang cukup berat secara ekonomi. Baca Juga: Jika Pandemi Gak Kelar-Kelar, Hati-Hati Yah Pak Jokowi, Hati-Hati... Anda Terancam Lengser!

Selain itu, ada aturan di dalam UU itu yang mewajibkan negara memberikan bantuan kepada masyarakat yang tidak melakukan kegiatan ekonomi

Bahkan disebutkan bantuan tidak hanya untuk manusia, tetapi juga untuk hewan peliharaan.

Sambungnya, permintaan Effendi Simbolon itu dinilai kurang pas dan tidak mencerminkan sikap sebgai anggota koalisi pemerintah.

“Kalau lockdown dalam hitungan minggu dipastikan Jokowi digulingkan,” ujarnya, seperti dilansir RMOL, Jumat (6/8/2021).

Lanjutnya, ia menegaskan bahwa penerapan lockdown membutuhkan dana yang cukup besar.

Sementara, ia meyakini anggaran negara tidak akan bisa menutup itu. “Memang punya uang apa negara?” kata Arief.

Ia menegaskan pemerintah baru bisa bernafas setelah terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen pada Kuartal II tahun 2020.

“Wong utang aja udah sampai ubun-ubun kok. (Kita) sudah mau tenggelam oleh utang,” tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: