Tidak Ada Lampu Merah dalam Penarikan Pasukan Amerika, Para Jenderal Bilang Afghanistan...
Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi
Amerika Serikat (AS) hingga Senin (9/8/2021) tidak menunjukkan tanda-tanda untuk meningkatkan serangan udara di Afghanistan meskipun mempercepat keuntungan Taliban di sana.
Seorang juru bicara Pentagon menekankan bahwa orang AS sekarang melihat pertarungan sebagai salah satu pemimpin politik dan militer Afghanistan untuk menang atau kalah.
Baca Juga: Korsel dan Amerika Tetap Lanjutkan Latihan Militer Gabungan karena...
“Ketika kita melihat ke belakang, itu akan mengarah pada kepemimpinan dan kepemimpinan apa yang ditunjukkan, atau tidak,” oleh orang Afghanistan, juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan pada konferensi pers, dikutip laman Associated Press, Selasa (10/8/2021).
“Ini negara mereka untuk dipertahankan sekarang. Itu perjuangan mereka,” tambahnya.
Komentar-komentar yang menjauhkan AS dari konflik itu muncul ketika gerilyawan Taliban merebut dua ibu kota provinsi lagi pada Senin dalam sebuah desakan di sebagian besar Afghanistan, setelah mengambil petak-petak tanah yang luas di sebagian besar pedesaan pedesaan.
Associated Press juga melaporkan, para pejabat AS mengatakan bahwa komandan militer telah secara blak-blakan memberikan penilaian mereka bahwa kondisi di Afghanistan memburuk.
Pasukan operasi khusus Afghanistan telah mampu menahan Taliban di pusat-pusat utama, termasuk Kandahar dan Lashkar Gah. Namun di lokasi di mana pasukan komando belum dikirim, pasukan reguler Angkatan Darat telah diserbu.
Jenderal Angkatan Darat Mark Milley, ketua Kepala Staf Gabungan, berbicara dengan komandan tertinggi Timur Tengahnya, Jenderal Frank McKenzie, pada Senin.
Tetapi para pemimpin pertahanan dan militer belum memberikan rekomendasi baru untuk meningkatkan operasi AS dalam membela Afghanistan. AS telah meluncurkan beberapa serangan udara sehari terhadap Taliban, dan para pejabat mengatakan belum ada perintah untuk meningkatkan tempo itu.
Pejabat senior dari Gedung Putih Dewan Keamanan Nasional, Departemen Luar Negeri dan Departemen Pertahanan melakukan kontak dekat dengan pejabat kedutaan AS di Kabul pada Minggu menilai dampak yang lebih luas dari jatuhnya Kunduz, pengambilalihan Taliban terbesar dan paling signifikan, menurut sebuah administrasi senior. resmi.
Pejabat pemerintah, bagaimanapun, mengindikasikan bahwa pemerintahan Biden tetap bertekad untuk tetap pada rencananya untuk mengakhiri perang AS di Afghanistan pada akhir bulan meskipun keuntungan strategis cepat Taliban.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: