Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bikin Merinding! Kekayaan Pendiri PUBG Naik Tiga Kali Lipat, Kini Masuk Daftar Miliarder Dunia!

Bikin Merinding! Kekayaan Pendiri PUBG Naik Tiga Kali Lipat, Kini Masuk Daftar Miliarder Dunia! Kredit Foto: Vaaju

Krafton telah berhasil mengumpulkan sekitar 4,3 triliun won (Rp54,6 triliun) dalam floatnya, menjadikannya IPO terbesar kedua di Korea setelah pencatatan Samsung Life Insurance senilai 4,9 triliun won pada 2010. Perusahaan mengaku berencana menggunakan sebagian besar hasilnya untuk mengakuisisi pengembang game.

Perusahaan yang berbasis di Seongnam, selatan Seoul ini juga telah melaporkan bahwa pendapatan naik 53,6% menjadi 1,67 triliun won (Rp20,1 triliun) pada tahun kalender 2020, sementara laba bersih berlipat ganda menjadi 556,3 miliar won (Rp6,7 triliun).

Hampir semua pendapatannya alias sebesar 96,5% berasal dari seri survival shooter blockbuster PUBG yang pertama kali dirilis pada tahun 2017. Versi seluler PUBG telah diunduh lebih dari 1 miliar kali, menjadikannya aplikasi game yang paling banyak diunduh di lebih dari 150 negara.

Chang merupakan lulusan master dalam ilmu komputer dari Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST). Ia mendirikan Krafton pada 2007. Dan sebelumnya, ia mendirikan serta memimpin startup mesin pencari 1noon pada 2005. Kemudian startup itu dijual olehnya ke perusahaan internet Korea NHN satu tahun setelahnya sebesar USD36,5 juta (Rp524 miliar).

Korea yang merupakan rumah bagi kecepatan internet tercepat di dunia adalah salah satu pengembang paling awal dari game online multiplayer yang populer. NCSoft, misalnya, pada tahun 1998 merilis game online multiplayer bernama Lineage. Versi mobile dari game ini, Lineage M, adalah salah satu game terlaris di dunia.

Dan pada tahun 2003, Nexon meluncurkan MapleStory, game online multiplayer dengan lebih dari 180 juta pengguna terdaftar di seluruh dunia, yang mempelopori model permainan gratis di mana pengguna bermain game secara gratis tetapi membayar untuk item dan aksesori virtual.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: