"Karena beban kapasitas sudah turun, maka kapasitas perawatan Covid-19 diturunkan untuk memberi ruang bagi pasien non Covid," ucapnya.
Anies menyebut bahwa penurunan beban rumah sakit sekarang ini berimbas langsung pada turunnya tingkat kematian akibat COVID-19 karena banyak pasien yang mendapatkan perawat yang lebih maksimal.
Saat ini jumlah jenazah yang dimakamkan dengan protap COVID-19 berkisar dari 40 hingga 50 orang. Angka ini sudah merosot drastis jika dibandingkan dengan kondisi pada ledakan kedua, dimana jumlah pemakaman dengan protap COVID -19 mencapai 400 sehari.
Perlu diingat, pemakaman menggunakan tata cara khusus ini dilakukan pada pasien yang telah dinyatakan positif COVID-19 dan kepada pasien meninggal dunia sebelum hasil tes PCR dikeluarkan.
"Sejak pertengahan bulan Juni 2021, angka pemakaman dengan protap Covid naik pesat, hingga puncaknya di tanggal 10 Juli 2021. Pada saat itu, 400 saudara kita dimakamkan dengan protokol Covid setiap harinya. Sedangkan kematian terkonfirmasi COVID-19 yang sudah keluar hasil tesnya sempat mencapai angka 200-an setiap hari," tutur Anies.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto