Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gawat, Anak Angkat di Afghanistan Hadapi Ketidakpastian Masa Depan karena...

Gawat, Anak Angkat di Afghanistan Hadapi Ketidakpastian Masa Depan karena... Kredit Foto: Getty Images/AFP/Wakil Kohsar

Satu keluarga AS lainnya yang berbasis di Indiana, bekerja dengan agen adopsi yang sama dengan Mujtaba dan berusaha mengeluarkan seorang anak laki-laki berusia dua tahun ke luar negeri.

Direktur Eksekutif Frank Adoption Center di Wake Forest, North Carolina, dan bekerja dengan keluarga itu, Mary King, mengatakan memiliki izin penuh dari pengadilan Afghanistan untuk membawa anak-anak ke AS dan menyelesaikan adopsi. Mereka sedang menunggu visa AS tetapi semuanya berubah dalam beberapa hari terakhir.

"Ini semua terjadi jauh lebih cepat daripada yang kita perkirakan, jadi kita tidak tahu. Kami telah menempatkan mereka di setiap daftar. Kami telah mengisi setiap formulir yang diberitahukan kepada kami," ujar King.

Proses di Afghanistan mengharuskan bekerja melalui Pengadilan Keluarga Afghanistan  yang membatasi proses perwalian untuk orang tua Muslim. Menurut Departemen Luar Negeri, keluarga yang menerima izin dari pengadilan kemudian dapat membawa seorang anak ke AS untuk menyelesaikan adopsi.

Akan tetapi di bawah pemerintahan Taliban, Mujtaba menduga,sudah pasti tidak akan diizinkan sekarang, terutama dari keluarga yang berbasis di AS. Dia dan agen adopsinya telah menghubungi kantor Senator Florida Marco Rubio untuk meminta bantuan.

Mujtaba bahkan menawarkan untuk pergi ke Afghanistan dengan militer AS. Dia menawarkan keakrabannya dengan bahasa dan budaya sebagai imbalan atas kesempatan untuk membawa anak itu pulang. Kantor Rubio mengonfirmasi bahwa pihaknya bekerja dengan Mujtaba dan agen adopsi.

Mujtaba dan istrinya setuju untuk mengadopsi Noman, seorang kerabat jauh, setelah Mujtaba bertemu dengannya saat berkunjung ke Kabul lima tahun lalu.

"Saya pada dasarnya jatuh cinta dengan anak kecil ini. Dan berdasarkan mendengar semuanya, maka kami tahu kami memiliki sarana dan motivasi untuk membantunya," katanya.

Ibu anak itu meninggal karena kanker, meninggalkan anak laki-laki itu dengan saudara laki-lakinya yang sudah dewasa dan ayahnya yang sudah lanjut usia yang tidak mampu merawatnya. Mujtaba menggambarkan Noman sebagai anak kecil yang memiliki mimpi besar.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: