Masih menurut Rizqi, selama Pandemi Covid-19 ini tak sedikit jumlah ulama atau pengajar di Pondok Pesantren yang meninggal dunia. Hal ini menjadi pertimbangan utama bagi PB INSPIRA untuk menjadikan pesantren sebagai salah satu sentra Vaksinasi Nasional.
"Selama Pandemi Covid-19 ulama banyak yang menjadi korban. Menurut data yang dirilis MUI, jumlah ulama yang meninggal mencapai 584 jiwa. Hal ini tentu menjadi perhatian serius bagi kami untuk melindungi ulama dan juga santri di pondok pesantren. Dan Program Vaksinasi ini ditujukan untuk melindungi ulama dan santri di pondok pesantren."
Dilain kesempatan, Sekjend PB INSPIRA, Dinal Gusti, menyebut kegiatan Vaksinasi Nasional di Pondok Pesantren Assalam ini adalah wujud tanggung jawab moral PB INSPIRA untuk bahu membahu bersama pemerintah dalam hal ini Polri untuk mempercepat terwujudnya herd immunity di Indonesia.
"Sebagai Pemuda, kami sangat terpanggil untuk terlibat dalam Kegiatan Vaksinasi Nasional ini. Ini untuk kali kedua kami diberikan kepercayaan oleh Mabes Polri. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Wakabereskrim Polri Irjen Pol Syahar Diantono, Kapolda Jawa Barat Irjen Ahmad Dofiri, Brigjen Asep Suheri Dirtipidsiber Bareskrim Polri, Kombes Dedy Murti Koorspripim Kapolri dan seluruh tenaga Kesehatan baik itu dari Polri, Polda Jabar, Unisba Bandung, STIKES Sukabumi, Dinkes Sukabumi, dan RS Lemdiklat Stupa. Dan kami juga berterimakasih kepada para volunteer dari Ponpes Assalam dan juga mahasiswa IPB yang turut mensukseskan kegiatan kemanusiaan ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat