Perhatian, Belasan Kota di Prancis Segera Sambut Pengungsi Afghanistan
Tetapi tidak semua orang siap menerima pengungsi yang menghadapi kematian dan kesulitan di Afghanistan. Wali Kota Nice, Christian Estrosi dan Walikota Perpignan, Louis Alio yang memiliki basis besar pemilih sayap kanan, mengatakan, mereka tidak ingin menerima pengungsi Afghanistan. Keduanya mengatakan, kota mereka telah menjadi korban kekejaman teroris dalam beberapa tahun terakhir.
“Kota kami telah menjadi korban terorisme dalam beberapa tahun terakhir secara signifikan, mari kita terapkan kebijakan migrasi dengan kuota,” kata Estrosi kepada berita RTL.
Nice adalah lokasi dua serangan teror dalam lima tahun terakhir, ketika sebuah truk menabrak dan membunuh 86 pejalan kaki di Promenade de Anglais yang merayakan hari Bastille pada Juli 2016. Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Kemudian pada Oktober 2020 tiga orang tewas ditikam di sebuah katedral.
Aliot mengutip kurangnya sumber daya untuk mengelola lebih banyak pengungsi. Aliot mengatakan, pemerintah setempat tidak dapat mengelola para migran yang sudah memenuhi jalan-jalan dan memenuhi akomodasi darurat.
Partai Reli Nasional yang dipimpin oleh pemimpin sayap kanan, Marine Le Pen telah menyatakan keprihatinan tentang gelombang baru migran Afghanistan.
Jerome Riviere, anggota Parlemen Eropa yang mewakili partai tersebut, mengatakan, pemerintah Macron akan menempatkan Prancis dalam bahaya jika menerima ribuan migran Afghanistan yang kemungkinan dapat memunculkan terorisme.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: