Acronis Indonesia Tunjuk PT Synnex Metrodata Indonesia (SMI) sebagai Distributor Baru di Indonesia
Pendekatan komprehensif terhadap perlindungan siber ini semakin penting bagi organisasi untuk berhasil di industri TI saat ini.
Seperti terungkap dalam Laporan Cyberthreats Report Mid-year 2021 yang dikeluarkan oleh Acronis baru-baru ini, empat dari lima organisasi mengalami pelanggaran keamanan siber yang berasal dari kerentanan pada ekosistem vendor pihak ketiga mereka, hanya dalam paruh pertama tahun 2021.
Pada saat yang sama, rata-rata biaya pelanggaran data naik menjadi sekitar $3,56 juta, dengan rata-rata pembayaran ransomware melonjak 33 persen – menjadi lebih dari $100.000.
Aviantri Faiza, Channel Head Acronis Indonesia mengatakan, dengan adanya perubahan cepat dalam persyaratan TI Indonesia, organisasi harus mencari solusi moderen untuk tantangan dunia maya saat ini.
Setelah berdiri lebih dari empat dekade lalu, SMI telah menunjukkan kinerja sempurna sebagai distributor TIK terbesar dan paling inovatif di Indonesia, dengan cakupan terbesar dan sistem infrastruktur bisnis yang andal.
"Kami berharap dapat membangun kemitraan yang kuat dengan SMI dan memperluas jejak Acronis di Indonesia," jelas Avianti, Kamis (19/8/2021).
Di antara solusi yang sekarang tersedia melalui data center baru adalah Acronis Cyber Protect, yaitu integrasi yang unik dari backup, pemulihan bencana pada sistem, antimalware generasi berikutnya, keamanan siber dan endpoint management tools, semuanya dikelola melalui satu panel kaca.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: