Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Viral COVID-22 di Seluruh Medsos, Inilah yang Perlu Anda Ketahui Sebenarnya

Viral COVID-22 di Seluruh Medsos, Inilah yang Perlu Anda Ketahui Sebenarnya Ilustrasi. | Kredit Foto: Pixabay/Cromaconceptovisual
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketika COVID-19 merajalela, ada banyak pertanyaan tentang apa yang terjadi pada COVID satu hingga 18. Tetapi kebanyakan orang mengerti bahwa COVID-19 mendapatkan namanya karena tahun pertama kali muncul, alias 2019.

Sekarang, ada istilah yang beredar di Twitter yang membuat orang-orang menanyakan segala macam pertanyaan lagiā€”dan bahkan ketakutan tingkat rendah. Ini "COVID-22," dan ada begitu banyak pembicaraan tentang itu sehingga benar-benar mulai menjadi tren di Twitter pada Senin (23/8/2021).

Baca Juga: Bill Gates Dilempar Kue karena Dituding Jadi Dalang Covid-19, Ternyata Ini yang Sebenarnya Terjadi

Sebelum Anda bergabung dengan media sosial dalam kepanikan, pahami ini: COVID-22 sebenarnya bukan apa-apa. Inilah yang perlu Anda ketahui tentang dari mana istilah ini berasal, dan mengapa penyakit dengan nama itu tidak mungkin pernah ada.

Darimana Istilah COVID-22 berasal?

Sepertinya itu pertama kali muncul dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada 22 Agustus di surat kabar Jerman, Blick. Artikel itu mewawancarai profesor dan ahli imunologi Swiss Sai Reddy, PhD, yang memperingatkan bahwa varian baru COVID-19 dapat muncul pada 2022 yang akan menjadi "risiko besar" bagi semua orang. Dia juga menyebut varian Delta sebagai "COVID-21."

"Varian Delta jauh lebih menular. Ini bukan lagi COVID-19. Saya akan menyebutnya COVID-21," kata Reddy kepada surat kabar itu, dikutip laman Health, Rabu (25/8/2021).

Reddy kemudian menggunakan istilah "COVID-22" untuk menggambarkan kemungkinan varian masa depan yang "tak terhindarkan".

"Apakah fase pandemi berikutnya ketika Beta atau Gamma menjadi lebih menular atau Delta mengembangkan mutasi pelarian?" dia berkata.

"Itu akan menjadi masalah besar untuk tahun mendatang. COVID-22 bisa lebih buruk dari apa yang kita saksikan sekarang," ujarnya.

Sekadar rekap, seorang profesor dari Swiss, yang menyebut varian Delta sebagai "COVID-21" mengatakan bahwa mungkin ada jenis virus yang lebih serius tahun depan, yang secara pribadi ia juluki "COVID-22."

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: