Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kinerja Kinclong, Saham BJBR Masih Layak untuk Dikoleksi

Kinerja Kinclong, Saham BJBR Masih Layak untuk Dikoleksi Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih melandai beberapa hari terakhir ini. Analis Reliance Sekuritas dalam rilisnya Jumat 27 Agustus 2021, Lanjar Nafi menyebut kekhawatiran akan dampak dari taper tantrum The Fed terhadap capital outflow dan stabilisasi nilai tukar rupiah di tengah pembatasan secara darurat membuat investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih sebesar 273.46 miliar rupiah.

Investor pun menimbang komentar Hawkish the Fed menjelang simposium jackson hole dan ketegangan geopolitik yang memanas di Afganistan. Sehingga secara sentimen IHSG berpotensi kembali tertekan di perdagangan sepekan.

Prospek saham perbankan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) masih memiliki potensi bagus untuk dibeli karena fundamentalnya bagus walaupun IHSG masih sangat tertekan.

Diketahui, BJBR telah membuktikan kinerja yang baik sepanjang semester I-2021. Seperti yang diungkap oleh Pengamat Ekonomi Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet.

Baca Juga: Fokus Digitalisasi Plus Kinerja Moncer, Saham BJBR Bisa Jadi Pilihan Investor Buat Keruk Cuan

Ia menilai jika fundamental BJBR cukup baik. Mengingat bank tersebut ditopang kredit payroll yang kuat. "Laporan semester I juga menunjukkan kinerja perusahaan juga cukup baik dengan berhasil menjaga NPL di bawah 1,6%, bahkan pada tahun 2020 ketika pandemi terjadi, BJBR berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih hingga 8%," kata Yusuf kepada wartawan, Minggu 29 Agustus 2021.

Kata dia, dengan fundamental yang kuat BJBR masih memiliki prospek yang baik. "Tantangannya mungkin lebih kepada para investor yang saat ini yang juga tertarik pada saham bank digital," ujarnya.

Senada, Analis Senior CSA Research Institute, Reza Priyambada menyebut bahwa pada periode semester I 2021, kredit KPR bank BJBR tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 12,5% year on year (yoy) menjadi Rp 7,2 triliun, dari sebelumnya berada di angka Rp 6,4 triliun.

"Kinerja BJBR didukung dengan permintaan kredit dari masyarakat dinilai baik. Itu baru dari pertumbuhan KPR, belum dari penyaluran kredit untuk usaha dan lainnya sehingga memberikan tambahan kinerja pada BJBR," ujar Reza. 

Menurutnya, dengan masuknya BJBR ke dalam era digitalisasi dapat menambah persaingan di industri perbankan. "Dari persaingan yang sehat di mana nantinya masyarakat yang akan merasakan manfaatnya," katanya. 

Harga BJBR pun saat ini masih cukup menarik di level saat ini Rp 1250. Ia pun berharap, dengan adanya digitalisasi ini dapat menarik masyarakat sehingga sebaran nasabah BJBR pun kian bertambah yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja BJBR.

Baca Juga: Triwulan II-2021, Laba Bank BJB Tumbuh Positif di Tengah Pandemi

Sementara Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio meyakini masih ada ruang untuk pertumbuhan kinerja BJBR pada sisa tahun ini.

Selain itu, BJBR juga memiliki likuiditas yang berlimpah yang tercermin dari Loan to Deposit Ratio (LDR) di level 87%. Sementara pada tahun ini, pendapatan bunga bersih BJBR diproyeksikan akan sebesar Rp 7,72 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 2,16 triliun. 

“Jadi saham BJBR cukup baik jika dikoleksi untuk tujuan investasi, karena dari kinerjanya yang sangat baik, dan masih mampu outperform di tengah tahun-tahun pandemi ini. Apalagi harganya sedang koreksi setelah dividen yang ditebar pada April kemarin,” imbuh Frankie.

Frankie pun merekomendasikan untuk beli saham BJBR dengan target harga Rp 1.600 per saham. Sementara Andrey dan Shelly juga merekomendasikan beli dengan target harga Rp 1.900 per saham.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: