PT Cikarang Listrindo Tbk (IDX:POWR) berhasil mencatatkan performa positif pada semester pertama 2021 seiring dengan pemulihan konsumsi listrik pelanggan industri. Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020, permintaan listrik dari pelanggan industri telah mengalami kenaikan 15,2% dan menyamai permintaan listrik pada masa sebelum pandemi.
Penjualan bersih Perseroan meningkat menjadi US$257,7 juta pada semester pertama 2021 ini dibandingkan US$231,6 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kinerja keuangan semester pertama Perseroan yang membaik juga ditunjukkan dari angka EBITDA marjin yang dapat dipertahankan pada angka 41% serta capaian laba periode berjalan sebesar US$40,3 juta atau meningkat sebesar 10,9% dari US$36,4 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca Juga: Cikarang Listrindo Terus Bersinar Menjadi Terang yang Membawa Kebaikan
Performa keuangan Perseroan tersebut diapresiasi oleh Warta Ekonomi Research and Consulting dengan penghargaan Indonesia Best Public Company 2021 with Valuable Earnings Performance dari sektor Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi sub-sektor Energi. Apresiasi Warta Ekonomi tersebut diberikan kepada perusahaan terbuka yang telah berhasil memiliki tingkat perdagangan saham dan kinerja keuangan yang baik dengan tema Enhancing Quality and Achieving Future Growth in the Pandemic Era.
Dari segi operasional, Perseroan berhasil mempertahankan kinerja operasional yang andal dengan faktor ketersediaan sebesar 98% dan susut daya dalam jaringan distribusi dan transmisi yang sangat rendah sebesar 0,7%. Daya tersambung pelanggan industri pada semester pertama tahun 2021 meningkat 21 MVA dibandingkan akhir tahun 2020, mencatat daya tersambung tertinggi sebesar 1.161 MVA selama 27 tahun terakhir, dengan total 2.509 pelanggan industri. Peningkatan ini menjadi salah satu wujud kepercayaan dan optimisme yang tinggi dari pelaku industri terhadap prospek perekonomian di tahun 2021 dan ke depannya.
Salah satu sektor industri yang berkembang adalah industri data center yang sampai bulan Juli 2021 telah bertumbuh 18 MVA sejak akhir tahun lalu. Industri ini telah bertumbuh dengan CAGR 37.4% sejak tahun 2019 dan akan terus bertumbuh ke depannya.
Research dari Frost & Sullivan pada tahun 2019 mengestimasi bahwa industri data center Indonesia akan bertumbuh sebesar 24% per tahun. Hal ini akibat adanya Peraturan Pemerintah No. 71/2019 terkait Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik, di mana perusahaan-perusahaan teknologi harus melakukan penyimpanan data transaksi Indonesia di Indonesia.
Perseroan juga terus mengembangkan inisiatif energi terbarukannya, melalui pengembangan PLTS Atap. Sampai dengan akhir semester pertama tahun 2021, kapasitas PLTS Atap Perseroan telah mencapai lebih dari 1 MWp dengan kapasitas yang sedang dalam proses mencapai 7,4 MWp. Tren ini menunjukkan optimisme Perseroan untuk dapat mencapai target penambahan kapasitas tahun 2021 sebesar 10MWp. Selain inisiatif tersebut, Perseroan juga akan secara bertahap mengembangkan penggunaan biomassa pada boiler CFB milik Perseroan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: