Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

4 Juta Penduduk Indonesia Terancam Demensia, Hero Supermarket dan Alzheimer Gerak Cepat Lakukan Ini

4 Juta Penduduk Indonesia Terancam Demensia, Hero Supermarket dan Alzheimer Gerak Cepat Lakukan Ini Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Berdasarkan data yang dihimpun Yayasan Alzheimer Indonesia (ALZI) sekitar 1,2 juta penduduk Indonesia mengalami Demensia Alzheimer (pikun) bahkan Orang dengan Demensia (ODD) diprediksi akan terus meningkat hingga 4 juta jiwa.

Demensia  sendiri merupakan penurunan fungsi otak yang mempengaruhi daya ingat, emosi dan fungsi otak lainnya. Demensia terdiri dari berbagai tipe antara lain Demensia Alzheimer, Demensia Vaskular, Demensia Lewy Body, Demensia Frontotemporal dan Demesia lainnya, di mana Alzheimer menjadi demensia yang paling umum dijumpai kasusnya di dunia.

Melihat kondisi tersebut, Hero Supermarket dan ALZI  kembali berkolaborasi mengedukasi masyarakat melalui peluncuran infografis dan e-booklet “Kenali 10 Gejala Umum Demensia Alzheimer”. Kegiatan ini juga sebagai rangkaian Hari Ulang Tahun Hero Supermarket ke-50 tahun. Baca Juga: Gubernur Khofifah Terima Bantuan CSR Oksigen Cair 31 Ton dari Petrokimia Gresik

Dalam kegiatan ini juga diadakan talkshow Sarana Ramah Lansia dan Demensia: Peran Kita Semua dengan narasumber dari Hero Supermarket dan ALZI, yang membahas mengenai gejala demensia dan penanganannya. 

"Edukasi ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai pentingnya mengetahui gejala awal dari demensia dan alzheimer," kata Head of Corporate and Consumer Affairs PT Hero Supermarket Tbk, Diky Risbianto kepada wartawan saat video conference virtual, Selasa (31/8/2021). Baca Juga: Aktif Tanggulangi Covid-19, SiCepat Diganjar Penghargaan Top CSR Of The Year

Hero Supermarket tumbuh dan berkembang bersama masyarakat Indonesia. Bahkan, banyak pelanggan setia yang saat ini menjadi lansia dan tetap nyaman berbelanja di Hero Supermarket. Hal ini dilakukan sebagai upaya memberikan pengalaman berbelanja terbaik terutama untuk lansia di masa pandemi ini.

"Kami berkomitmen memberikan ruang belanja dengan fasilitas yang memberikan kenyamanan dan keamanan serta karyawan yang sigap melayani pelanggan yang membutuhkan," ungkapnya.

Menurutnya, situasi pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai dan memasuki tahun kedua saat ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi seluruh lapisan masyarakat.

Adanya pemberlakuan pembatasan, terlebih lagi bagi para lansia yang termasuk dalam komunitas rentan terpaksa harus mengurangi keterlibatan sosial dimana hal ini membuat mereka tampak terisolasi dari kehidupan dunia luar dan mudah merasa kesepian. Akibatnya, kesehatan mental dapat terdampak di masa sulit ini, terutama bagi kondisi penderita Alzheimer dan ODD yang seringkali terlupakan. 

Untuk itulah, talkshow ini menekankan pembahasan mengenai gejala demensia agar peserta dapat melakukan pencegahan dini maupun penanganan demensia dan lebih peduli serta mendukung komunitas ODD.

Sebelumnya, Hero Supermarket dan ALZI juga telah mengadakan sosialisasi dan sesi berbagi bersama seluruh karyawan khususnya yang secara langsung melayani pelanggan di gerai Hero yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. 

“Dengan adanya peluncuran video infografis dan e-booklet “Kenali 10 Gejala Umum Demensia Alzheimer” ini, kami berharap masyarakat Indonesia bisa lebih familiar dengan gejala yang mungkin dialami oleh orang di sekitar kita sehingga dengan mudah kita dapat mengambil langkah bijak lain dan dengan tepat memberikan bantuannya,” jelasnya.

QR Code infografis dan e-booklet “Kenali 10 Gejala Umum Demensia Alzheimer” dapat diunduh secara gratis dan mudah melalui website Hero Supermarket dimana pelanggan hanya perlu memindai QR Code yang sudah tersedia di setiap pintu masuk gerai Hero Supermarket.

Dalam kesempatan ini, Hero Supermarket juga mengajak peserta untuk mengikuti sesi virtual tour guna mengobati rasa rindu dan menghadirkan kenangan manis akan Hero Supermaket yang berkesan di hati para pelanggannya, dimana mengingat masa lalu bisa menjadi salah satu terapi bagi penderita demensia. 

Adapun, Ketua Riset Yayasan ALZI dr Tara Puspitarini Sani menambahkan Demensia umumnya terjadi di atas 65 tahun, tetapi ada juga yang sudah di usia produktif yang disebut dengan Young Onset Dementia. 

Hal ini tergantung dengan bagaimana Riwayat/ risk factor demensia yang dialami oleh masing-masing individu. 

Dia menyebutkan ada beberapa tips berkomunikasi yang efektif dengan ODD seperti lebih baik setuju daripada berbantahan, lebih baik alihkan perhatian daripada beri alasan, mengganti topik, lebih baik memastikan daripada menggurui, ajak nostalgia, mengulang Kembali yang dikatakan, memberi kesempatan ODD melakukan yang diinginkan, meminta ODD melakukan dengan mencontohkan, gunakan kalimat memotivasi dan mendukung daripada memaksa. 

"Tentu, dengan rajin berolahraga, gizi seimbang, stimulasi otak untuk tetap aktif dan beraktivitas produktif bisa mencegah Demensia sejak dini," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: