Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Anda Termasuk Short Sleeper?

Apa Anda Termasuk Short Sleeper? Kredit Foto: Pexels/Andrea Piacquadio
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kurang tidur sering dikaitkan dengan kesehatan yang buruk. Nyatanya kurang tidur secara umum berdampak buruk bagi kesehatan. Tubuh yang tidak bugar sering diakibatkan karena kurang tidur. Tapi kondisi ‘kurang tidur’ ini dialami beberapa orang tanpa mengalami kondisi kesehatan yang menurun. Kondisi ini disebut ‘Short Sleeper’.

Baca Juga: Wah… Waktu Tidur yang Ideal Ternyata Dapat Mengurangi Risiko Penyakit Alzheimer

Melansir laman Sleep Education, umumnya orang dewasa membutuhkan tujuh jam atau lebih tidur secara teratur. Bagi kebanyakan orang, tidur kurang dari enam jam berdampak negatif pada kesehatan dan kinerja. Tetapi sebagian kecil orang dewasa mengalami kondisi yang disebut ‘Short Sleeper’.

Kondisi ini merujuk pada mereka yang secara teratur merasa waspada dan segar setelah tidur kurang dari 6 jam. Para pengidap Short Sleeper melakukan aktivitas umum secaraa normal di siang hari meskipun durasi tidur mereka pendek.

Jika Anda termasuk dalam Short Sleeper, durasi tidur yang lebih pendek ini terjadi secara alami. Ini bukan upaya paksa untuk membatasi atau menghindari tidur. Jumlah tidur yang rendah ini stabil dari malam ke malam. Hal yang sama juga terjadi pada akhir pekan dan hari libur ketika Anda mungkin memiliki kesempatan yang lebih besar untuk tidur.

Baca Juga: Dahsyat! Ini Segudang Manfaat Vitamin B untuk Kesehatan Tubuh

Pola tidur pendek sering dimulai pada masa kanak-kanak atau sebagai dewasa muda. Itu cenderung berlanjut selama bertahun-tahun. Pola tidur pendek ini dapat menyebabkan orang lain khawatir. Anggota keluarga atau teman mungkin berpikir bahwa ada sesuatu yang salah. Tetapi orang yang tidur pendek tidak membutuhkan lebih banyak tidur.

Banyak orang di AS tidur kurang dari enam jam, tetapi kebanyakan dari mereka bukan termasuk dalam Short Sleeper. Mereka hanya membatasi tidur mereka sehingga mereka kurang tidur dari yang mereka butuhkan. Akibatnya mereka mengalami sindrom tidur yang tidak cukup. Mereka tidur siang di siang hari atau tidur lebih lama di akhir pekan dan hari libur. Sebaliknya, orang yang termasuk dalam Short Sleeper tidak perlu mencoba "mengejar" tidur.

Short Sleeper juga berbeda dengan pengidap insomnia. Orang dengan insomnia sulit untuk tidur atau mencoba untuk tetap tertidur. Kualitas tidur mereka secara keseluruhan mungkin buruk. Sebaliknya, orang yang termasuk dalam Short Sleeper tidak memiliki keluhan tentang masalah tidur. Kualitas tidur mereka juga cenderung baik.

Penelitian terus mengeksplorasi genetika durasi tidur. Studi menunjukkan bahwa tidur pendek mungkin memiliki mutasi gen yang memungkinkan mereka berfungsi dengan baik pada kurang dari enam jam tidur malam.

 Baca Juga: Buat Pengidap Diabetes, Ini Tips Olahraga yang Bisa Diterapkan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: