Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wah… Waktu Tidur yang Ideal Ternyata Dapat Mengurangi Risiko Penyakit Alzheimer

Wah… Waktu Tidur yang Ideal Ternyata Dapat Mengurangi Risiko Penyakit Alzheimer Kredit Foto: Pexels/Andrea Piacquadio
Warta Ekonomi, Jakarta -

Istiahat adalah momen penting yang harus dilakukan oleh setiap manusia. Pekerjaan yang dilakukan seharian “memaksa” menggerakan anggota tubuh dalam jangka waktu tertentu. Tidur adalah salah satu bentuk istiahat yang paling umum dilakukan. Ternyata tidur dengan waktu yang ideal dapat mengurangi risiki penyakit seperti Alzheimer.

Penelitian yang diterbitkan jurnal JAMA Neurology menyebutkan bahwa tidur kurang dari 6 jam atau lebih dari 9 jam berdampak negatif pada kesehatan orang dewasa. 

"Orang-orang yang tidur kurang dari enam jam pada pencitraan otak pemindaian PET memiliki tingkat plak otak yang lebih tinggi yang kami temukan terkait dengan penyakit Alzheimer." Ucap Dr. Jennifer Ashton, kepala koresponden medis ABC News dan OBGYN bersertifikat dewan sebagaimana dilansir dalam laman goodmorningamerica. 

Ashton juga menyebut bahwa terlalu banyak tidur, sama buruknya. Tidur sembilan jam atau lebih berhubungan dengan kinerja kognitif yang buruk. Jumlah ideal tidur per malam adalah tujuh hingga delapan jam, menurut studi tersebut.

"Ini benar-benar menunjukkan fakta bahwa lebih banyak tidur ternyata tidak lebih baik," kata Ashton. "Otak Anda membutuhkan tidur dalam jumlah tertentu, tetapi terlalu banyak sebenarnya membuat otak Anda tertidur dalam beberapa hal."

Masih dalam sumber yang sama Ashton mengungkapkan bahwa temuan penelitian yang melihat data dari lebih dari 4.000 orang dewasa di Amerika Serikat, Kanada, Australia dan Jepang menekankan kembali peran penting yang dimainkan tidur dalam mencapai kesehatan yang optimal.

Dia mencatat bahwa tidak cukup tidur setiap malam mempengaruhi sistem kekebalan Anda dan telah dikaitkan dengan segala hal mulai dari peningkatan risiko serangan jantung dan stroke hingga depresi dan obesitas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: