Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penting! Perempuan Perlu Lebih Higienis saat Menstruasi, Alasannya...

Penting! Perempuan Perlu Lebih Higienis saat Menstruasi, Alasannya... Kredit Foto: Pexels/Olya Kobruseva
Warta Ekonomi -

Menstruasi adalah proses biologis yang normal dialami oleh perempuan dengan siklus yang berbeda-beda meski umumnya sekitar 28 hari. Menstruasi merupakan proses persiapan organ reproduksi wanita untuk bersiap jika terjadi kehamilan.

Baca Juga: Penting! Tidak Boleh Sembarangan, Berikut Kebutuhan Kalori untuk Penderita Diabetes

Persiapan tersebut ditandai dengan penebalan dinding rahim (endometrium) yang berisi pembuluh darah. Jika tidak terjadi kehamilan, endometrium akan mengalami peluruhan dan keluar bersama darah melalui vagina.

Dokter Grace Hananta, C.Ht mengatakan saat menstruasi wanita harus lebih memperhatikan higienitas area kewanitaan. Sebab, tingkat kelembaban area kewanitaan menjadi bertambah sehingga meningkatkan risiko masalah kesehatan seperti infeksi bakteri.

Baca Juga: Wacana Pemberian Vaksin Dosis Ketiga di AS Banyak Ditentang Tenaga Kesehatan

"Penting sekali untuk menjaga kesehatan area kewanitaan saat menstruasi di mana risiko infeksi meningkat. Disarankan untuk mengganti pembalut setiap tiga hingga empat jam sekali," kata dr Grace dalam webinar peluncuran pembalut berbahan natural yang ramah lingkungan, Flowra, pada Jumat (17/9).

Menjaga kebersihan area kewanitaan sangatlah penting, utamanya saat menstruasi."Area kewanitaan juga harus dibersihkan dengan pembersih khusus kewanitaan berupa antiseptik yang pH-nya sesuai kondisi area kewanitaan, area kewanitaan tidak bisa dibersihkan dengan sabun-sabun biasa, harus sabun khusus kewanitaan dengan pH yang sesuai yakni pH asam," kata dia.

Baca Juga: Apakah Keju Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes Tipe 2?

PH area kewanitaan, kata dr Grace sekitar 3,8 hingga 4,5. "Kalau pakai sabun biasa, apalagi sabun antibakteri itu pH-nya pasti di atas 7, justru akan mengganggu keseimbangan keasaman," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: