Unjuk Gigi Inovasi, Daewoong Siap Perkuat Ekosistem Terapi Sel Punca di Indonesia
Daewoong Indonesia memperkuat posisinya dalam ekosistem kesehatan, khususnya dalam bidang terapi sel punca melalui beragam teknolog dan inovasi. Terbaru, pihaknya unjuk gigi di Pertemuan Ilmiah Tahunan Perhimpunan Rekayasa Jaringan dan Terapi Seluler Indonesia (PIT REJASELINDO).
Ahli Bedah Plastik Terkemuka, Dr. Afriyanti Shandi, Sp.BP-RE, MARS, menyampaikan bahwa perusahaan tersebut memiliki sejumlah inovasi yang menarik, misalnya CellUnit. Inovasi tersebut menarik karena merupakan sebuah teknologi otomatis canggih yang dirancang untuk memproses Stromal Vascular Fraction (SVF) dengan cepat, efisien serta muda digunakan ahli kesehatan.
Baca Juga: Daewoong Perkenalkan Enavogliflozin, Inovasi Terbaru untuk Masalah Diabetes
"CellUnit adalah sistem otomatis yang dirancang untuk memproses SVF secara cepat dalam waktu sekitar 45 menit. Alat inovatif ini menawarkan keunggulan signifikan, termasuk proses sistem tertutup untuk mencegah kontaminasi bakteri dan mikroba serta waktu produksi SVF yang lebih cepat," ujar Dr. Afriyanti, dilansir Jumat (20/12).
Dr. Afriyanti menyatakan bahwa Daewoong juga menawarkan portofolio terapi yang beragam, termasuk sel punca autologous (sel yang berasal dari diri sendiri) dari jaringan adiposa dan sumsum tulang, sel punca allogeneic (sel yang berasal dari donor) dari tali pusat, media terkondisi, hingga sel imun.
Teknologi ini memungkinkan pengobatan yang disesuiakan dengan kebutuhan pasien. Inovasi terbaru ini mencakup produksi secretome hingga sel Natural Killer (NK) autologus dan eksosom, yang sulit diproduksi secara lokal. Pada kuartal pertama 2025, Daewoong berencana meluncurkan eksosom allogeneic dari tali pusat, memperkuat kepemimpinannya di sektor ini.
"Daewoong menawarkan berbagai produk terapi sel, termasuk sel punca, secretome, dan NK cells, kepada para dokter dan tenaga medis," jelasnya.
Keunggulan perusahaan juga terletak pada teknologi canggih dan proses manufaktur terapinya yang memastikan keamanan dan kualitas. Daewoong menjamin keamanan terapi selnya dengan melakukan penyaringan donor ketat sesuai standar FDA (Food and Drug Administration USA).
Selain itu, proses produksinya mengikuti pedoman ISCT (International Society for Cell and Gene Therapy), yang menjadi standar global dalam pengembangan terapi sel dan gen. Pedoman ini memberikan protokol komprehensif yang mencakup keamanan, efektivitas, dan kualitas produk terapi.
"Selain itu, fasilitas produksi Daewoong dapat memproses dan membudidayakan sel dari jaringan adiposa (Adipose Mesenchymal Stem Cells autologus) untuk mendukung pengobatan berbagai penyakit," jelas Dr. Afriyanti.
Adapun Kepala Unit Bisnis Daewoong Biologics Indonesia, Baik In Hyun mengatakan pihaknya berkomitmen untuk memberdayakan sektor kesehatan dari Indonesia. Ia mengungkit bahwa terapi sel punca akan menjadi solusi menjanjikan dalam penanganan berbagai penyakit, mulai dari ortopedi, neurologi, hingga dermatologi.
"Terapi sel punca merupakan masa depan layanan kesehatan dan akan merevolusi sektor medis, termasuk di Indonesia. Daewoong berkomitmen untuk menghadirkan portofolio produk dan teknologi mutakhir yang komprehensif guna memberdayakan para pakar Indonesia dalam meningkatkan standar layanan kesehatan nasional," jelasnya.
Baca Juga: 19 Posisi Strategis Ditawarkan, Daewoong Buka Pintu untuk Talenta Muda Indonesia
Sejak 2018, Daewoong telah memperluas infrastruktur penelitiannya dengan membuka tiga laboratorium: Pusat Penelitian Bioteknologi pada 2018, Pusat Analitik Bio pada 2022 di Universitas Indonesia, dan Laboratorium Sistem Pengiriman Obat Daewoong di Institut Teknologi Bandung yang diluncurkan pada 2024. Dua laboratorium di Universitas Indonesia secara khusus melakukan penelitian terkait terapi sel punca dan biofarmasi untuk Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement