Studi: Jam Kerja yang Terlalu Banyak Jadi Pemicu Risiko Kematian Terbesar
Memenuhi kebutuhan hidup dengan bekerja adalah hal yang harus dilakukan setiap orang. Pekerjaan yang dilakukan tentu sesuai dengan beban tugas yang diberikan, ada yang sifatnya biasa saja ada yang terlampau luar biasa. Hal ini berdampak pada jam kerja yang seseorang lakukan.
Berbicara mengenai jam kerja, studi mengungkapkan jam kerja yang terlalu banyak jadi pemicu risiko kematian terbesar. Bagaimana bisa?
Baca Juga: Penting! Tidak Boleh Sembarangan, Berikut Kebutuhan Kalori untuk Penderita Diabetes
Melansir laman voanews.com (17/9/21), Sebuah studi baru tentang penyebab kematian terkait pekerjaan menemukan jam kerja yang panjang sebagai faktor risiko pekerjaan terbesar. Studi bersama oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Buruh Internasional (ILO) memperkirakan hampir 2 juta orang per tahun meninggal karena penyakit dan cedera terkait pekerjaan.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan sangat mengejutkan melihat begitu banyak orang benar-benar terbunuh oleh pekerjaan mereka. Dia mengatakan setiap kematian terkait pekerjaan dapat dicegah dengan langkah-langkah kesehatan dan keselamatan yang tepat.
Baca Juga: Apa Itu Kanker Prostat, Apakah Mematikan?
“Lebih dari 80% kematian terkait pekerjaan disebabkan oleh penyakit tidak menular, terutama penyakit kardiovaskular dan pernapasan, yang disebabkan oleh atau diperburuk oleh faktor-faktor di tempat kerja,” kata Tedros. “Jam kerja yang panjang adalah satu-satunya pekerjaan yang paling mematikan. faktor risiko yang menyebabkan 750.000 kematian setiap tahun.”
Studi ini mempertimbangkan 19 faktor risiko pekerjaan, termasuk paparan jam kerja yang panjang, paparan polusi udara di tempat kerja, serta karsinogen dan kebisingan. Sebagian besar kematian 80% disebabkan oleh penyakit tidak menular akibat kerja, 20% sisanya disebabkan oleh kecelakaan kerja.
Baca Juga: Apakah Keju Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes Tipe 2?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: