Menteri Kesehatan Inggris Menyoroti Turunnya Penggunaan Masker pada Pengguna Transportasi Umum

Terlepas dari menurunya kasus parah dari Covid-19 di berbagai negara, tertib protokol kesehatan masih terus kuat disampaikan pemerintah kepada warga negaranya. Hal ini yang juga terjadi di Inggris yang mana Sajid Javid, Menteri Kesehatan Inggris menyoroti banyaknya penumpang transportasi umum yang tidak lagi menggunakan masker.

Baca Juga: Mengalami Nyeri Otot Setelah Terkena Covid-19? Mungkin Ini Penyebabnya

Sajid Javid telah mendesak agar penumpang Tube (kereta bawah tanah) untuk mengenakan kembali masker setelah banyak anggapan bahwa mereka (penumpang) tidak lagi perlu menggunakan masker.

Melansir laman Daily Mail (1/10/21), Javid mendesak agar para traveller yang menggunakan transportasi umum untuk berhati-hati bulan musim dingin yang akan datang dan memperingatkan pandemi belum berakhir, sebagaimana dia katakan dalam sebuah wawancara dengan Evening Standard.

Baca Juga: Ngeri! Bukan Hanya Menyerang Paru-paru, Kini Covid-19 Menyebabkan 'Sindrom Dubur Gelisah'

Javid juga menegaskan bahwa aturan yang ada sudah jelas untuk London, yakni memakai masker pada transportasi umum dan orang harus menghormati itu dengan benar-benar menggunakannya.

Komentar terakhir Menteri Kesehatan datang ketika data TfL (Transportasion for London) menunjukkan penurunan lima persen pada penumpang yang mengatakan tidak perlu lagi menggunakan masker.

77 persen pengguna Tube mengklaim bahwa mereka mengenakan penutup wajah pelindung (masker) dalam perjalanan antara 22 Agustus hingga 18 September. Angka ini turun dari sebelumnya yang mencapai 82 persen antara 25 Juli dan 21 Agustus.

Baca Juga: Penting! Ini Temuan Pfizer Soal Efek Samping Booster Vaksin yang Mereka Keluarkan, Ternyata…

Meskipun tidak ada konsekuensi hukum, mengenakan masker sekarang menjadi 'condition of carriage' yang artinya seseorang tidak dapat didenda karena tidak mengenakan masker tetapi dapat dipaksa untuk pergi (tidak menggunakan transportasi)

laporan BBC menunjukkan sejak 19 Juli petugas TfL telah menolak masuknya 223 penumpang dan meminta 53 orang untuk meninggalkan layanan.