Kekhawatirannya, pemerintahan di sana dikuasai oleh non pribumi.
Rizal Ramli mengungkapkan, jika itu terjadi tidak akan ada yang bisa melakukan demo baik rakyat maupun mahasiswa.
"Kalau ibu kotanya di Kalimatan Timur siapa yang mau demo ke sana, rakyat pun nggak bisa mengeluh," ucapnya lagi.
Baca Juga: Kalau Anies Baswedan Lawan Prabowo di Pemilu 2024, Gawat! Golput Bisa-bisa Merajalela
Pegawai negeri dengan gaji pas-pasan dinilai akan berat untuk pindah ke Kalimantan Timur.
"Pejabat dengan gaji pas-pasan masa mau, kecuali pejabat korup," sebut Rizal Ramli.
Selain itu Rizal Ramli juga menyoroti anggaran pembangunan Ibu Kota Negara baru di Kalimantan Timur.
Dikatakannya pembiayaan pembangunan dari hasil penjualan atau penyewaan gedung milik negara yang berada di pusat ibu kota Jakarta.
Namun, menurut kacamata Rizal Ramli pembangunan di Kalimantan Timur tak akan menarik perhatian real estate swasta.
"Rakyat mah nggak mau pindah ke situ. Penghuninya pasti ngundang penduduk China buat di situ. Bisa jadi nanttinya ibu kota baru Beijing bukan ibu kota baru Republik Indonesia," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: