Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani berziarah ke makam pahlawan nasional, Pangeran Diponegoro di Makassar pada Jumat (8/10).
Dalam kesempatan ini, Muzani bersama dengan sejumlah pengurus Gerindra seperti Ketua Gerindra Sulsel, Andi Iwan Aras dan berdiskusi dengan salah satu keturunan Pangeran Diponegoro yakni Raden Hamzah Diponegoro. Baca Juga: Terbang ke Lampung, Muzani Tegaskan: Warga Lampung Menjunjung Tinggi Toleransi Keberagaman
Muzani menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Raden Hamzah karena telah memberikan sambutan hangat dalam rangka ziarah DPP Partai Gerindra ke makam Pangeran Diponegoro.
"Dalam sejarah yang kita baca, perang Diponegoro adalah salah satu perang terbesar yang menyebabkan pemerintahan kerajaan Belanda bangkrut. Perang ini menelan korban yang besar dari kedua belah pihak, jadi perang yang paling besar, paling lama dengan perjuangan yang panjang. Perlawanan dan perjuangan Pangeran Dipononegoro di tanah Jawa dalam melawan Belanda sangat luar biasa, sejak 1825 sampai 1830, selama 5 tahun tanpa henti berperang di tanah Jawa," katanya, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (8/10/2021).
Lanjutnya, ia mengatakan sejarah ini yang kemudian oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ingin agar seluruh kader Gerindra meneladani perjuangan dan keteladanan para pahlawan kita, seperti halnya Pangeran Diponegoro, Sultan Hasanudin, dan semua pahlawan nasional lainnya dalam memperjuangkan keadilan melawan penjajah pada masanya. Baca Juga: Saat PDIP-Gerindra Rontok, Golkar dan PKB Malah Melejit
"Itulah mengapa dalam setiap acara Partai Gerindra, kami selalu memasang foto-foto para pahlawan nasional, seperti Pangeran Diponegoro, Sultan Hasanusin dan para pahlawan lainnya. Pak Prabowo selalu menyampaikan kepada kami bahwa para pahlawan yang wajahnya terpampang itu bukan sekedar penghias dinding dan ruangan, tapi kata Pak Prabowo ingin agar kita semua seluruh kader Gerindra bisa meneladani perjuangan mereka," ujar Muzani.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil