Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Powercrypto Holdings Umumkan Peluncuran Penambangan Kripto di Hongkong

Powercrypto Holdings Umumkan Peluncuran Penambangan Kripto di Hongkong Kredit Foto: Reuters/Dado Ruvic
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anak perusahaan penyedia perangkat lunak blockchain Powerbridge Technologies, Powercrypto Holdings, telah mengumumkan peluncuran inisiatif penambangan cryptocurrency berkelanjutan untuk Bitcoin (BTC) dan Ether (ETH) di Hong Kong.

Perusahaan ini berencana untuk menyebarkan total 2.600 rig penambangan kelas satu, yang terdiri dari 600 mesin penambangan BTC yang beroperasi pada tingkat hash 60 PH/s, serta 2.000 mesin penambangan ETH lainnya, yang memanfaatkan kekuatan tingkat hash 1.000 GH/s.

Baca Juga: Sri Lanka Bentuk Komite untuk Pelajari Blockchain dan Kripto

Menurut pengumuman tersebut, ambisi utama Powercrypto dengan peresmian usaha ini adalah untuk meningkatkan tingkat hash rate BTC dan ETH di seluruh pasar Amerika Utara dan Asia.

Data analitik mengungkapkan bahwa tingkat hash Bitcoin saat ini diukur dengan terahash per detik, membaca 150,29m di rata-rata tujuh hari. Ini adalah angka yang jauh lebih tinggi dari level terendah dua tahun di 84,8 selama Juni tahun ini.

Presiden Powerbridge Technologies, Stewart Lor, berbagi harapan perusahaannya untuk masa depan. Inisiatif ini baik dari sudut pandang keuangan dan lingkungan.

"Kami sangat senang dengan peluncuran dan pemosisian kami sebagai kehadiran global dalam bisnis penambangan cryptocurrency. Kami berharap armada penambangan kripto ramah lingkungan berkinerja tinggi kami dapat secara signifikan mempercepat pendapatan kami," kata Stewart melansir dari Cointelegraph, Senin (11/10).

Pada hari Senin, Otoritas Moneter Hong Kong, atau HKMA, merilis buku putih resmi, mengusulkan upaya penelitian dan pengembangan selama setahun untuk menilai masuk akal mata uang digital bank sentral, yang biasa disebut sebagai dolar Hong Kong digital (e- HKD).

Inisiatif ini merupakan bagian dari visi Hong Kong untuk Fintech 2025, sebuah inisiatif teknologi untuk memajukan infrastruktur negara sesuai dengan tuntutan modern. Meskipun memupuk praktik inovatif di ceruk ini, badan pengatur negara telah memandang buruk pada ruang aset digital. Hong Kong saat ini dipandu secara politik sebagai wilayah administrasi khusus China.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: