Kredit Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Prof. Dr. Azyumardi Azra mempertanyakan langkah Presiden Joko Widodo yang menunjuk Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset Nasional (BRIN).
Mantan Rektor UIN Syarief Hidayatullah Jakarta mengatakan seharusnya Jokowi menunjuk ilmuwan atau peneliti terkemuka berkaliber internasional.
"Itu jika serius BRIN mau melakukan riset/inovasi unggul," tulis Azyumardi Azra di Twitter pribadinya.
Azyumardi menjelaskan Ketum Parpol tak punya kepakaran soal riset dan inovasi, ia khawatir, ketika orang parpol masuk di BRIN, lembaga penelitian itu hanya akan jadi alat politik.
"Kalau seperti ini, boleh jadi BRIN menjadi alat politik. BRIN juga bakal bernasib sama seperti BPIP," ujar Azyumardi.
Azyumardi meprediksi BRIN sulit bersaing. Sementara LPNK (LIPI, BPPT, LAPAN, BATAN) sudah dilebur menjadi OR (organisasi riset) yang semua dipimpin PLT.
"Tidak cukup waktu sekitar 2 tahun-an bagi Presiden Jokowi mengkonsolidasi BRIN menjadi legacy-nya yang baik tidak berantakan seperti sekarang," katanya.
"Kekacauan yang diakibatkan BRIN merupakan malapetaka riset dan inovasi Indonesia ber-tahun-tahun, sekarang dan ke depan," tutup cendekiawan alumni Columbia University tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: