Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lakukan 4 Cara Mandiri Ini untuk Deteksi Dini Kanker Payudara

Lakukan 4 Cara Mandiri Ini untuk Deteksi Dini Kanker Payudara Kredit Foto: Pexels/Miguel Á. Padriñán
Warta Ekonomi -

Penderita kanker payudara memiliki harapan besar untuk sembuh total jika penyakit tersebut terdeteksi sejak awal sehingga skrining dan deteksi dini penting dilakukan. 

"Dengan deteksi dini, kita bisa menemukan kanker di stadium awal. Angka kesembuhan tinggi dan biaya yang dikeluarkan juga lebih kecil," kata Dokter spesialis bedah onkologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dr Bob Andinata, dalam webinar di Jakarta, belum lama ini.

Jika ditemukan kanker payudara stadium 0, dr. Bob mengatakan angka kesembuhannya bisa mencapai 99-100 persen. Sedangkan kanker stadium 1, angka kesembuhannya 95-99 persen.

Baca Juga: Apakah Diabetes Tipe 1 dan 2 Bisa Dicegah dengan Diet dan Olahraga? Ternyata…

"Kita berharap dengan skrining ditemukan kanker yang stadium 0-1. Tidak usah takut. Pascamenjalani treatment yang tepat, angka kesembuhannya tinggi," ujar dr Bob. 

Namun, jika kanker ditemukan sudah berada di stadium 2, maka angka kesembuhannya berkurang menjadi 70-80 persen. “Sedangkan angka kesembuhan bagi stadium 3 adalah 50 persen dan stadium 4 hanya 20 persen,” kata dr Bob.

Dia menjelaskan, deteksi dini dapat dilakukan dengan Sadari (Periksa Payudara Sendiri) setiap hari ketujuh hingga ke-10 dari hari pertama haid dan Sadanis (Periksa Payudara Klinis) dengan bantuan tenaga kesehatan.

"Kalau sudah menopause, diingat-ingat lagi biasanya haid setiap tanggal berapa, apakah di awal, di pertengahan, atau di akhir bulan," tambahnya.

Baca Juga: Penting! Penderita Diabetes Mengalami Rasa Lapar yang Berlebihan? Mungkin Ini Penyebabnya, Ternyata…

Pemeriksaan Sadari dapat dilakukan dengan beberapa cara. Cara pertama, angkat tangan sambil bercermin dan periksa apakah ada kemerahan atau bengkak di payudara. 

Cara kedua, Anda bisa meletakkan tangan di pinggang dan periksa payudara seperti cara pertama. 

Cara ketiga, tekan payudara dari atas ke bawah atau melingkar dan rasakan apakah ada benjolan.

Cara keempat, tekan payudara ke arah puting dan lihat apakah ada cairan yang keluar. Sedangkan cara terakhir dapat dilakukan dengan posisi berbaring dan tekan payudara secara melingkar.

Menurut data The Global Cancer Observatory, kanker payudara telah menjadi penyebab kematian nomor dua di Indonesia pada 2020. Adapun gejala klinis kanker payudara, kata dr Bob, biasanya berawal dari benjolan tanpa rasa nyeri sehingga kebanyakan orang merasa tidak perlu memeriksakan diri ke dokter.

Baca Juga: Catat! Selain Diabetes, Ini Penyebab Rasa Lapar Berlebih pada Seseorang

"Kalo nyeri, biasanya pasien cepat memeriksakan diri. Tapi kalau tidak nyeri, nanti-nanti terus. Padahal kalau benjolan sudah nyeri, bisa jadi sudah masuk ke stadium 3 atau 4," ujarnya.      

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: