Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kepala Perpusnas Memotivasi Duta, Bunda, & Bapak Literasi dalam Festival Literasi Sumsel 2021

Kepala Perpusnas Memotivasi Duta, Bunda, & Bapak Literasi dalam Festival Literasi Sumsel 2021 Kredit Foto: Perpusnas
Warta Ekonomi, Palembang -

Dalam peningkatan sumber daya manusia (SDM) perlu dibarengi dengan peningkatan literasi tiap individu. 

Literasi tidak hanya sekadar mengenal huruf dan kata, tetapi dapat menciptakan barang atau jasa yang digunakan dalam kompetisi global, menjadi tingkat paling puncak literasi saat ini.

Demikian disampaikan, Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando dalam Festival Literasi Sumatera Selatan (Sumsel) Tahun 2021, di Area Taman Bukit Siguntang Palembang, pada Sabtu (6/11/2021).

Baca Juga: Perpusnas Raih Predikat Informatif dalam Keterbukaan Informasi Publik

Syarif Bando menyebut, rumusan lima tingkatan literasi sesuai RPJMN 2020-2024 mengenai peningkatan SDM. Diantaranya, pertama, baca, tulis, hitung, sains dan pembentukan karakter anak, kemudian akses bahan bacaan terjangkau, memahami apa makna yang tersirat dan yang tersurat, memiliki mental yang kuat, karakter tangguh, inovasi serta kreatif, dan terakhir memiliki ilmu pengetahuan keterampilan yang dapat diimplementasikan untk menciptakan barang/jasa yang dapat digunakan dalam kompetisi global.

"Pada literasi tingkat satu sampai empat, negara tidak mendapatkan apa-apa, sehingga yang dibutuhkan adalah bagaimana menciptakan barang dan jasa yang bisa bersaing di kompetisi global. Saya harap Festival Literasi ini, ke depannya bukan lagi tentang Sumsel Cerdas Sumsel Membaca, melainkan dapat disajikan berbagai produk yang dihasilkan di seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota," ungkapnya.

Syarif Bando mengatakan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo saat ini diperlukan adanya transfer pengetahuan. Tentu jika dipahami, transfer pengetahuan ini berbanding lurus dengan tingkat kecerdasan dan produktivitas. 

Sehingga ketika ditanya masih perlukah pustakawan dan perpustakaan di era digital? Disinilah peran perpustakaan yang menjadi transfer pengetahuan dengan sumber bacaan yang ada.

"Tidak ada satu produk barang dan jasa yang akan bertahan tanpa dengan dikelola secara profesional, inovatif dan kreatif. Nah untuk bisa memunculkan inovasi dan kreatif, baca buku dulu di perpustakaan," katanya.

Syarif Bando berharap dengan hadirnya Duta, Bunda dan Bapak Literasi dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berliterasi. "Duta literasi, para Bunda dan Bapak Literasi saya harap sama-sama bangun sinergi. Karena kita memiliki pekerjaan berat, meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas yang ada di perpustakaan," ungkap dia.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: