Airlangga Berikan 3 Saran untuk Mendorong Industri Sawit Perlu Pengembangan melalui Riset

Peranan riset dan teknologi dinilai penting dan diperlukan dalam meningkatan peranan suatu negara. Khususnya sektor industri sawit yang perlu didukung dengan penelitian dan pengembangan agar mendorong perkebunan sawit yang memiliki daya saing.

“Karena itu diperlukan perbaikan secara terus menerus terutama di hulu mulai perbaikan benih, alat, pupuk, mesin, kultur budaya, cara teknik panen sampai hilir pengembangan produk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperluas pasar dan memperhatikan aspek kelestarian lingkungan.”

Baca Juga: Tahun 2022, Green Diesel dengan 100 Persen Sawit Ditargetkan Bisa Produksi

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam Pekan Riset Sawit Indonesia, Rabu (17/11/2021).

Airlangga mengatakan pengembangan yang dimaksud membutuhkan kerja sama antar lembaga, industri, pemerintah dan stakeholder terkait riset sawit diharapkan bisa menitikberatkan pada tiga pilar utama. Pertama perlunya aspek penguatan, pengembangan, dan peningkatan pemberdayaan perkebunan sawit yang sinergi dari hulu ke hilir.

Kedua, perlunya melakukan konsolidasi data, produktifitas peningkatan kapasitas, maupun teknologi di pabrik kelapa sawit, hingga pemberdayaan petani sawit. Ketiga, pengembangan domestik pasar dengan pengembangan BBM nabati yang diperlukan upaya riset pengembangan biodiesel 100, termasuk pengembangan avtur dan pengembangan B30 ke B40-B50.

“Riset ini harus terus dilakukan agar produk sawit ini bisa terus memberikan nilai tambah dan hilirnya perlu ditingkatkan untuk oleo chemical, biodiesel, oleo pangan, bio fuel, dan pengembangan bio gas,” pungkasnya.