Moeldoko Si 'Jenderal Rakyat’ yang Rela Membuka Kuping Kunjungi Petani dan Nelayan
Kepemimpinan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko dikenal memiliki kepekaan dan kesediaan untuk mendengar suara-suara rakyat kecil, mereka yang di masyarakat dianggap kalangan bawah. Seperti yang dilakukan Moeldoko di Desa Dehegila, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara.
Dengan gayanya yang kebapakan, wajar bila suara-suara masyarakat yang terlontar pun merupakan suara ‘asli’ warga, tanpa harus melibatkan scenario yang kamuflatif.
Baca Juga: Bedialog dengan Petani, Omongan Moeldoko Tegas Banget: Jangan Berharap Bantuan Terus
Misalnya, karena Moeldoko pun terbuka, mereka juga terbuka menyampaikan keinginan, bahkan keluhan. “Kami butuh traktor untuk mengolah tanah, Pak,” kata Imam, salah satu petani Sistem Perencanaan, Penyusun Program dan Penganggaran (SP4) di Desa Dehegila, dalam kesempatan berdialog dengan Moeldoko.
Baca Juga: Mengalah Saat Ditolak Pendemo, Moeldoko Teladan yang Berjiwa Besar
Tak hanya itu, Imam juga menunjuk betapa jalan menuju lahannya masih berupa tanah liat, yang menyulitkan di saat hujan.
Merespons keluhan tersebut, Moeldoko yang juga ketua umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia, tidak lantas memberikan ‘angin surga’. Ia bahkan menantang para petani untuk cerdas mencari peluang dan menjawab tantangan hidup.
Bagi Moeldoko yang dibesarkan sebagai anak petani, jiwa dan mental petani Indonesia tidak pernah tergantung pada bantuan pemerintah. “Petani itu harus berdaya. Jangan berharap bantuan terus, jangan mau miskin terus,” kata Moeldoko.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: