Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rehabilitasi Mangrove BRGM, Tingkatkan Kesejahteraan Pahlawan Mangrove Natuna, Kepulauan Riau

  • Tidak kenal waktu, malam haripun masyarakat siap kerja

Mengingat lokasi penanaman adalah areal pasang surut dan penanaman mangrove di Kelurahan Sedanau, Kec. Bunguran dimulai pada musim selatan, dimana surutnya pada malam hari. Alhasil, Kelompok Tani Embun Sementeh, yang diketuai oleh Maspian mulai penanaman mangrove di malam hari, setelah salat isya.  

“Awal penanaman itu kan musim selatan, air surutnya malam, jadi kami kerja itu selesai salat isya itu turun ke laut untuk mulai menanam bibit mangrove” kenang Maspian, Ketua Kelompok Tani Embun Sementeh. 

Meskipun demikian, Maspian juga mengakui penanaman tidak selalu pada malam hari, dia bersama dengan 20 anggotanya melakukan penanaman dengan unsur kehati-hatian. “Kami antusias ikut terlibat, kami kejar targetnya. Tapi kami tetap hati-hati juga, dilokasi juga banyak buaya,” ungkap Maspian. 

  • Kurang bibit mangrove, Poktan kerja dan gotong royong bersama masyarakat

Di Desa Pian Tengah, areal penanaman bibit mangrove 60 hektare membutuhkan sekitar 200 ribu bibit mangrove. Hal ini, tutur Hendra Winarishan selaku Ketua Kelompok Tani Mitra, sempat menjadi kendala dalam penanaman mangrove di wilayah target kelompoknya.

“Kami akhirnya beli dari masyarakat langsung, harganya Rp. 500 per bibitnya” ujar Hendra yang mulai melakukan penanaman di bulan Maret lalu. 

Hendra juga mengaku, rampungnya target penanaman ini tidak luput atas gotong royong warga desa. “Kami anggotanya ada 26 orang, tapi pada saat penanaman, rata-rata anggota bisa membawa satu sampai lima warga desa, ini kunci keberhasilan kami dalam mempercepat penanaman bibit mangrove,” ucapnya. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: