Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

AMMAN Tanda Tangani Kontrak dengan NFC dan PT PIL Indonesia, Kembangkan Proyek Smelter

AMMAN Tanda Tangani Kontrak dengan NFC dan PT PIL Indonesia, Kembangkan Proyek Smelter Kredit Foto: PT Amman Mineral Industri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Setelah melakukan penandatanganan Letter of Intent (LoI) di bulan Juli 2021, PT Amman Mineral Industri (AMIN) kini sampai pada finalisasi kontrak dengan dua kontraktor besar untuk proyek Smelter dan Precious Metal Refinery (PMR) AMMAN di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Penandatangan kontrak dilakukan oleh AMIN dan China Non-ferrous Metal Industry's Foreign Engineering and Construction Co., Ltd (NFC) serta PT Pengembangan Industri Logam (PT PIL Indonesia) dalam acara secara virtual pada Jumat, 10 Desember 2021.

Penandatanganan kontrak tersebut turut disaksikan oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat, Zulkieflimansyah, dan Bupati Kabupaten Sumbawa Barat, W. Musyafirin. Presiden Direktur AMIN, Rachmat Makkasau, menandatangani kedua kontrak tersebut dari kantor pusat AMMAN di Jakarta. Dalam sambutannya, Rachmat mengungkapkan bahwa penandatanganan kedua kontrak tersebut menegaskan komitmen AMMAN untuk meneruskan pembangunan proyek Smelter dan PMR, sesuai dengan ketentuan pemerintah.

Baca Juga: Energi Bersih Jadi Primadona, 28 Perusahaan Besar Teken Kontrak Pembelian Layanan REC PLN

"Kontrak ini akan segera dilanjutkan dengan mobilisasi kontraktor, perusahaan manajemen proyek, termasuk tenaga kerja, peralatan, hingga pasokan. Kami telah melakukan identifikasi mengenai tantangan proyek yang mungkin akan kami hadapi dan menyiapkan rencana mitigasi. Untuk melaksanakan mega-proyek ini, kami membutuhkan dukungan dari seluruh pihak, termasuk pemerintah pusat dan daerah, mitra bisnis, serta masyarakat sekitar," jelas Rachmat, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (17/12/2021).

NFC akan bertindak sebagai kontraktor utama guna penyediaan berbagai material serta peralatan untuk fasilitas Smelter dan PMR berkapasitas 0,9 juta ton per tahun (mtpa). Teknologi dan peralatan paten untuk proyek ini berasal dari produsen peralatan terkemuka dari seluruh dunia, seperti NERIN & Yanggu Tiongkok untuk teknologi peleburan serta konversi, MECS dari Amerika Serikat untuk pembersihan gas dan pabrik asam sulfat, Kumera & Metso-Outotec dari Finlandia untuk tungku anoda dan roda casting, dan peralatan lainnya.

Presiden Direktur NFC, Qin Junman, mengungkapkan apresiasinya atas kepercayaan yang diberikan oleh AMMAN. "Sebagai salah satu kontraktor global yang ternama, NFC telah berhasil menyelesaikan berbagai proyek, termasuk smelter tembaga dengan teknologi termutakhir. Kami yakin bahwa kami dapat membangun proyek ini menjadi proyek bertaraf dunia dengan bantuan dari pemerintah, AMMAN, dan mitra bisnis kami," ujar Qin Junman.

Sementara itu, PT PIL Indonesia akan menjadi kontraktor yang bertanggung jawab terhadap berbagai jenis pekerjaan antara lain mulai dari desain, teknik, fabrikasi struktur dan instalasi, konstruksi sipil, komisioning, startup, hingga peningkatan kapasitas desain pabrik, sesuai dengan tenggat waktu penyelesaian proyek berdasarkan lump sum turnkey.

Secara terpisah, Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, mengungkapkan apreasiasinya terhadap kemajuan yang dilakukan oleh AMMAN. "Pada bulan September lalu, saya mengunjungi site Batu Hijau bersama dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Kami dapat melihat bahwa AMMAN berkomitmen penuh untuk membangun smelter ini. Pemerintah NTB akan memberikan dukungan secara penuh, dengan memberikan kemudahan dalam berbisnis," katanya.

Sementara itu, Bupati Kabupaten Sumbawa Barat, W. Musyafirin, menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat akan terus bekerja sama dengan semua pihak terkait untuk mendukung penyelesaian proyek AMMAN sesuai waktu, melalui pemenuhan kebutuhan dalam aspek perizinan, maupun produk hukum lainnya, beserta koordinasi erat dengan masyarakat setempat dan pemerintah pusat.

"Penandatanganan kontrak ini telah memberikan kepastian terkait dengan berjalannya proyek smelter AMMAN," jelas Musyafirin.

Rachmat kembali menegaskan bahwa AMMAN akan terus berupaya keras untuk berkontribusi bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa dan negara Indonesia. Pihaknya pun berterima kasih atas dukungan dari semua pihak, antara lain Kementerian ESDM, Kementerian Perindustrian, Pemerintah Provinsi NTB, dan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat, yang terus memberikan dukungan dan bimbingan selama proses perkembangan smelter ini.

"Kami berharap akan terus mendapatkan dukungan dari pemerintah, terutama terkait perizinan yang dapat memudahkan tidak hanya proyek smelter ini, tetapi juga bisnis operasional AMMAN secara umum karena keduanya saling terkait dan tidak terpisahkan satu sama lain," tutup Rachmat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: